KOMPOSISI DAN PENYEBARAN PENDUDUK
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Ilmu
Kependudukan
Yang
dibina oleh Ibu Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes.
oleh:
Agustina
Maulida (140612601667)
Medha Estu Fitria (140612604786)
M.Ainur
Rohman (140612604786)
Ninik
Eka Trissiana (140612601216)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Agustus 2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ komposisi dan penyebaran
penduduk ”. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas.
Dalam penulisan makalah ini, penulis
tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Untuk itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Ibu Septa
Katmawanti, S.Gz., M.Kes, selaku dosen Ilma Kependudukan
2. Rekan-rekan
semua di kelas IKM off B 2014
3.
Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan motivasi dan bantuan serta
pengertian yang besar dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Akhir kata, kritik dan saran
perbaikan penulis harapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii
DAFTAR
LAMPIRAN…………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
Rumusan
masalah........................................................................................... 2
Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II ISI
Definisi
komposisi penduduk........................................................................ 4
Ruang
lingkup komposisi penduduk................................................................
Definisi penyebaran penduduk .................................................................... 4
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyebaran penduduk…………………5
Persebaran penduduk di Indonesia............................................................. 6
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan dan saran.................................................................................. 7
Daftar pustaka............................................................................................
7
Lampiran ..................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
Kependudukan sudah sering didengar oleh masyarakat luas, mereka tidak mengetahui secara pasti mengenai
hakekat dari Ilmu Kependudukan itu sendiri.
Bagi orang awam , ilmu kependudukan hanya mencakup kepadatan penduduk
saja. Ada pula yang mengartikan bahwa
ilmu kependudukan adalah sebuah ilmu yang hanya menjelaskan interaksi antar
penduduk. Padahal ilmu kependudukan mencakup keseluruhan seperti struktur, dan masalah-masalah yang ada di
masyarakat.
Indonesia merupakan
negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat dari sensus penduduk
yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh
penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibanding dengan
negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati kedudukan ketiga setelah
Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan negara yang sedag
membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat serius
diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah
penduduk bukan hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.
.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
definisi dari komposisi penduduk?
2. Bagaimanakah
ruang lingkup dari komposisi penduduk?
3. Apakah
definisi dari penyebaran penduduk?
4. Apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk?
5. Apa
sajakah dampak yang mempengaruhi penyebaran penduduk?
6. Bagaimana
persebaran penduduk di Indonesia?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui definisi dari komposisi penduduk
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup dari komposisi penduduk
3. Untuk
mengetahui definisi dari penyebaran penduduk
4. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk
5. Untuk
mengetahui dampak yang mempengaruhi penyebaran penduduk
6. Mempelajari
mengenai persebaran penduduk di Indonesia
BAB II
ISI
1.
Definisi
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah penggolongan
penduduk berdasarkan kriteria tertentu.Misalnya : penduduk desa dapat
digolongkan berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan, jenis kelamin dsb.
Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk
di masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
merupakan yang terpenting. Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat
penting bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan
mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi penduduk dan jenis kelamin bagi
suatu masyarakat penting baik dalam kerangka biologis, ekonomi, maupun sosial.
Misalnya penting dalam dalam kaitannya dengan angka – angka kelahiran,
kematian, rasio beban tanggungan, dan jumlah penduduk usia sekolah.
2.
Macam-macam komposisi penduduk
Bermacam-macam
komposisi penduduk dapat dibuat berdasarkan:
1.
umur
2.
jenis kelamin
3.
status perkawinan
4.
tingkat pendidikan
5.
pekerjaan
6.
bahasa
7.
agama
8.
pendapatan
9.
etnis
10.
tempat tinggal
11.
kewarganegaraan
A
. Berdasarkan aspek biologis
Misalnya : penduduk di suatu desa digolongkan
berdasarkan umur dan
jenis kelamin. Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
– Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
– Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
– Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
– Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian
Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
– Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.
– Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.
– Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo
Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduk negara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:
– Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian
besar penduduk usia muda.
– Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar
– Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar
penduduk
berusia dewasa.
– Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri
– Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri
penduduk
berusia tua.
B.
Berdasarkan aspek sosial
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan. Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan tingkat pendidikan dan status perkawinan. Komposisi penduduk menurut pendidikan Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.
C.
Berdasarkan aspek ekonomis
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
Misalnya : penduduk digolongkan berdasarkan jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Komposisi penduduk menurut pekerjaan
Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
D. Berdasarkan
aspek geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Komposisi penduduk menurut tempat tinggal. Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
a.
Komposisi Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi
penduduk yang sering digunakan untuk analisis perencanaan pembangunan adalah
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.yang merupakan karakteristik
penduduk yang pokok. Kantor Menteri Negara Kependudukan/ Kepada BKKBN dalam
mempersiapkan alat-alat kontrasepsi membutuhkan data pasangan usia subur.
Kantor Menteri Tenaga Kerja dalam usaha pengadaan pasaran kerja membutuhkan
data jumlah angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan. Kantor Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan membutuhkan data penduduk usia sekolah dalam
merencanakan wajib belajar. Biasanya jumlah penduduk menurut umur dan jenis
kelamin dijadikan satu tabel. Umur biasanya dikelompokkan dengan jenjang
lima
tahunan
,
misalnya kelompok umur
0-4,
5-9, 10-
14,
…, 60
-64,
65+
atau
bisa juga
satu
tahunan
misalnya
kelompok umur
0,1,2,…dst
.
Penduduk yang termasuk kelompok umur 5-9 tahun misalnya adalah semua penduduk
yang telah merayakan ulang tahunnya kelima, tetapi belum merayakan ulang
tahunnya yang kesepuluh. Struktur umur penduduk antara negara satu dengan yang
lain tidak sama. Begitu pula keadaannya bila dibandingkan antara struktur umur
penduduk negara-negara maju, antara daerah pedesaan dan perkotaan
Struktur
umur penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu
kelahiran,
kematian, dan migrasi
.
Ketiga variabel ini sering saling berpengaruh satu dengan yang lain. Kalau
salah satu variabel berubah, kedua variabel yang lain juga berubah. Faktor
sosial ekonomi di suatu negara akan mempengaruhi struktur umur penduduk melalui
ketiga variabel demografi di atas. Suatu negara dikatakan
berstruktur
umur muda
,
apabila kelompok penduduk yang berumur
di
bawah lima belas tahun
jumlahnya
besar
(lebih
dari 40%),
sedang
besarnya kelompok penduduk
usia
65 tahun ke atas kurang dari 10 %.
Umumnya
negara yang sedang berkembang seperti Burma, India, dan Indonesia, struktur
penduduknya muda. Sebaliknya suatu negara dikatakan berstruktur umur tua
apabila kelompok penduduk yang berumur
15
tahun ke bawah
jumlahnya
kecil (
kurang
dari 40%
dari
seluruh penduduk) dan persentase penduduk di
atas
65 tahun sekitar 10 %.
Negara-negara
maju seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat mempunyai struktur penduduk umur
tua. Dari uraian di atas dapat dimengerti bahwa betapa pentingnya pengetahuan
tentang komposisi penduduk menurut kelompok umur di suatu negara atau wilayah.
Perbedaan struktur umur akan menimbulkan pula perbedaan dalam aspek sosial
ekonomi seperti masalah angkatan kerja, pertumbuhan penduduk, dan masalah
pendidikan
a.
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan, tercermin pada : 1) Kepandaian
membaca dan menulis (Literacy)
Penduduk
dikatakan dapat membaca dan menulis jika mereka dapat membaca dan menulis
surat/ kalimat sederhana; membaca dan menulis huruf Braile; orang cacat yang
pernah bisa membaca dan menulis. Sedangkan mereka tergolong Buta Huruf jika
mereka tak bisa membaca dan menulis atau bisa membaca tetapi tidak bisa
menulis.
Angka
Buta Huruf
(Illiteracy Rate
)
Angka
yang menunjukkan banyaknya penduduk usia 10 tahun ke atas yang buta huruf
perseribu penduduk berumur 10 tahun ke atas
b.
Komposisi Penduduk menurut Status Perkawinan
Berdasarkan
status perkawinannya, penduduk berumur 10 tahun ke atas dapat dikelompokkan
sebagai berikut : 1. Belum kawin 2. Kawin 3. Cerai 4. Duda atau Janda
1.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri
–
ciri
Ekonomi
Ciri-ciri
yang meliputi lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan
sebagainy. Sebagai contoh berdasarkan jenis kegiatannya, penduduk Indonesia
berumur 10 tahun ke atas pada tahun1971
2.
Komposisi Penduduk Indonesia Berdasarkan tempat tinggalnya
Misalnya
dari data Sensus 1971 diketahui sebagai berikut : a. Penduduk yang tinggal di
daerah kota 17,4 % b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan 72,6 %
Definisi penyebaran penduduk
Persebaran
penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk
penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1.
Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik
penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2.
Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara administrasi adalah
karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan
oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebaran penduduk
Faktor Penyebab Persebaran Penduduk
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau
negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk
adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada
suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
1.
Faktor Fisiografis
2.
Faktor Biologis
3.
Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kegunaan
mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
a.
Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
b.
Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum
yang bersifat menonitor.
c.
Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain
disekitarnya.
d.
Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk
yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .
Persebaran
yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang
padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga
terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut
karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk
dari berkurangnya luas hutan adalah:
·
terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
·
terjadi kekeringan
·
tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
Daya
dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung
lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain,
sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan,
Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung
kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan
terlampau dapat berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi,
meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat
batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.
Faktor
penyebab persebaran penduduk yang tidak merata antara lain:
1)
Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena
dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2)
Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah
biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3)
Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat
tinggal di daerah datar
4)
Sumber air
5)
Perhubungan atau transportasi
Dampak Persebaran peduduk yang tidak
merata
Persebaran
penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan
penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di
kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya
dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
1.
Munculnya permukiman liar
2.
Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh
masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
2.
Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
3.
Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
Persebaran Penduduk di Indonesia
Persebaran
penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Indonesia
yang tidak merata. Sekitar 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa yang hanya
memiliki luas ± 6,9% dari luas wilayah daratan Indonesia. Secara umum, tingkat
kepadatan penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan
banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati
berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi
tiga macam, berikut ini :
1.
Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian. Kepadatan penduduk berdasarkan
lahan pertanian dapat dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan kepadatan
penduduk fisiologis.
2.
Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang
bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
3.
Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total
(baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan
pertanian.
Kepadatan
penduduk di tiap-tiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu saja
menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan
penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan,
serta pemerataan pembangunan.
Informasi
kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya
gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat
aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan
ekonomi maupun budaya. Informasi-informasi tersebut pada akhirnya akan
digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiap-tiap daerah.
Akibat
dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin
sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri.
Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena
kurangnya sumber daya manusia. Keadaan demikian tentunya sangat tidak
menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan
pertahanan keamanan negara.
Faktor-faktor
yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena
pulau Jawa:
a.
Sebagai pusat pemerintahan.
b.
Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur.
c.
Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan
kerja.
d.
Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
e.
Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran
penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat dibagi
menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan
geografis dan Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan
pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan
permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum
dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian
besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian.
Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan
pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata perlu
dilaksanakan pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah
yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan, pemberian penyuluhan terhadap
masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya, menggalakkan program
transmigrasi dan program Keluarga Berencana.
B. Saran
Oleh karena
dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan
penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Pemerataan pembangunan,
seperti perumahan gedung-gedung yang
diperuntukan untuk umum,
dan tempat-tempat rekreasi.
2. Penciptaan lapangan kerja
di daerah-daerah yang jarang penduduknya
dan daerah
pedesaan, agar penduduk asli daerah tersebut tidak berpindah
ke kota untuk
mencari pekerjaan.
3. Pemberian penyuluhan
terhadap masyarakat tentang pengelolaan
lingkungan
alamnya dengan tujuan agar masyarakat dapat menjaga alam
tempat tinggalnya,
sehingga mengurangi resiko bencana alam.
4. Menggalakkan program
transmigrasi oleh pemerintah, namun juga harus
tetap
mempertimbangkan kemamkmuran dari masyarakat yg diikutkan
program tersebut, dan
memperbaiki daerah tujuan transmigrasi agar
layak di tempati.
5. Menggalakkan program
Keluarga Berencana dalam rangka mencapai
Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB
juga mengarah
pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan dua
orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil
sangat baik
dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk
mengatasi
masalah kependudukan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment