MAKALAH
ANTROPOLOGI KESEHATAN
TRADISI
KEAGAMAAN DAN KEBUDAYAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN KESEHATAN
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat yang dibimbing oleh Ibu Nurnaningsih Herya,
S.KM., M.Kes
Disusun Oleh:
Dewi Giusti Destianashari 140612606277
Gevin Islam Elantra 140612602665
Nisyah Imani Qomar
140612603814
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
November
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
segalapuji hanyalah untuk Allah Tuhan sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami para penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Tradisi Keagamaan dan Kepercayaan yang
berhubungan dengan Peningkatan Kesehatan”.
Dalam penyusunan tugas ini, kami para penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua dan segenap keluarga besar kami para penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini
bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.
Meskipun
kami para penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu,
kami para penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami
para penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Malang, November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL ............................................................................................ i
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3
Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Tradisi Keagamaan................................................................................
3
2.1.1
Pengertian Tradisi Keagamaan.....................................................
3
2.1.2
Macam-macam Tradisi Keagamaan.............................................
4
2.1.3
Persepsi berbagai Agama tentang Kesehatan...............................
11
2.2
Pengertian Tradisi Kebudayaan............................................................
12
2.2.1
Pengertian Tradisi Kebudayaan...................................................
12
2.2.2
Macam-macam Tradisi Kebudayaan............................................
13
2.2.3
Tradisi Kebudayaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan 15
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan .......................................................................................... 17
3.2
Kritik dan Saran ................................................................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tradisi (Bahasa Latin: traditio,
"diteruskan") atau kebiasaan,
dalam pengertian yang paling sederhana
adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang
paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang
diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan,
karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi merupakan
gambaran sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu lama dan
dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Tradisi dipengaruhi oleh
kecenderungan untuk berbuat sesuatu dan mengulang sesuatu sehingga menjadi kebiasaan.Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (Koentjaraningrat, 1982:9). Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem, dimana sistem itu
terbentuk dari perilaku, baik itu perilaku badan maupun pikiran. Dan hal ini
berkaitan erat dengan adanya gerak dari masyarakat, di mana pergerakan yang
dinamis dan dalam kurun waktu tertentu akan menghasilkan sebuah tatanan ataupun
sistem tersendiri dalam kumpulan masyarakat. Indonesia terdiri dari berbagai
suku bangsa yang sangat kaya dengan beraneka ragam budaya yang menjadi bagian
dari suku bangsa atau subsuku bangsa tersebut. Kemajemukan kebudayaan tersebut
tentunya akan melahirkan orientasi yang majemuk pula, karena salah satu fungsi
kebudayaan bagi masyarakat adalah sebagai sumber nilai yang menjadi objek
orientasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Tradisi Keagamaan?
2. Apa
tradisi keagamaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan?
3. Bagaimana
persepsi berbagai agama tentang kesehatan?
4. Apa
pengertian Tradisi Kebudayaan?
5. Apa
saja macam-macam Tradisi Kebudayaan?
6. Apa
tradisi kebudayaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan?
1.3 Tujuan
Pembahasan
1. Untuk
mengetahui pengertian Tradisi Keagamaan
2. Untuk
mengetahui tradisi keagamaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan
3. Untuk
mengetahui persepsi berbagai agama tentang kesehatan
4. Untuk
mengetahui pengertian Tradisi Kebudayaan
5. Untuk
mengetahui macam-macam Tradisi Kebudayaan
6. Untuk
mengetahui tradisi kebudayaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tradisi Keagamaan
2.1.1
Pengertian Tradisi Keagamaan
Tradisi menurut KBBI adalah adat
kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dl
masyarakat; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yg
paling baik dan benar. Tradisi yang bahasa Inggrisnya tradition berasal dari
kata latin traditio yakni dari tradire yaitu menyerahkan, menurunkan atau
mengingkari. Tradisi juga berarti intelek (bukan intelegensi), sedangkan dalam
ilmu, tradisi berarti kontunuitas pengetahuan dan motode-metode penelitian.
Menurut Pranowo ( 2002 : 8) yang dikutip oleh Nur Syam tradisi adalah suatu
yang diwariskan atau ditranmisikan dari masa lalu ke masa kini. Sedangkan
menurut Anton Rustanto tradisi adalah suatu perilaku yang lazim orang lakukan
dalam sebuah tatanan masyarakat tertentu secara turun menurun. Hal ini
dilakukan semata-mata karena sifat dari tradisi adalah kontinuitas, dilakukan
terus menerus sesuai dengan apa yang dilakukan oleh para pendahulu mereka.
Sedangkan pengertian agama menurut KBBI
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama
adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin
berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah,
mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.Sedangkan menurut Bahrun Rangkuti,
seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi
dan pengertian agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang)
artinya adalah cara, jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania;
bahasa Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada
keridhaan kepada Tuhan.
Dapat
disimpulkan bahwa tradisi keagamaan adalah kebiasaan turun-menurun yang masih
dilakukan oleh masyarakat yang mengatur hubungan manusia kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa.
2.1.2
Macam-macam Tradisi Keagamaan yang Berhubungan dengan Peningkatan Kesehatan
1.
Puasa
Puasa adalah tindakan sukarela dengan
berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari
segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu (KBBI). Puasa,
sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar
kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang
melakukannya Beberapa agama yang melakukan puasa adalah Islam, Buddha, Katolik,
dan Hindu. Manfaat puasa sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena
puasa dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari
dalam tubuh. Menurut Raka Djati (2014) terdapat 12 manfaat puasa bagi kesehatan
tubuh.
a.
Meningkatkan
kemampuan otak
Puasa
dapat meningkatkan neurotropik yang diturunkan dari otak, yang membantu tubuh
untuk memproduksi lebih banyak sel-sel otak, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan fungsi otak. Penurunan jumlah hormon kortisol pada saat berpuasa
yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dapat membuat seseorang menurunkan
tingkat stres.
b.
Membantu
menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
Sakit
jantung merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan. Berpuasa memiliki
dampak yang baik untuk kesehatan jantung, ketika berpuasa, tubuh melakukan
peningkatan HDL dan penurunan LDL yang bagik untuk kesehatan jantung dan
pembuluh darah.
c.
Menurunkan
kadar kolesterol
Penurunan
berat badan pada saat berpuasa merupakan salah satu manfaat puasa. Sebuah
penelitian di Uni Emirat Arab menyimpulkan bahwa orang yang berpuasa terjadi
pengurangan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol rendah meningkatkan
kesehatan jantung, sehingga dapat mengurangi risiko terserang penyakit jantung
atau stroke. Terlebih lagi jika mengikuti program diet sehat, tingkat
kolesterol pun dapat diturunkan dengan mudah.
d.
Dapat
berpikir lebih tajam dan lebih kreatif
Puasa
dapat membuat pikiran menjadi lebih tenang dan melambat, menurut sebuah
penelitian pikiran yang melambat dapat membuatnya bekerja lebih tajam. Rasa
lapar ketika berpuasa merupakan masalah yang wajar apabila rasa lapar memaksa
untuk berpikiran lebih tajam dan lebih kreatif.
e.
Mengurangi
kebiasaan buruk
Berpuasa
adalah salah satu cara yang tepat untuk mengubah gaya hidup yang tidak sehat
dan pola makan buruk. Selama kegiatan berpuasa dapat menghentikan kebiasaan
seperti merokok dan makan makanan yang manis.
f.
Mengontrol
berat badan
Berpuasa
dapat membuat tubuh untuk lebih mudah menurunkan berat badan. Tidak perlu
melakukan diet yang berlebih untuk menurunkan berat badan. Dengan makan makanan
secukupnya dan tetap mengonsumsi makanan yang sehat selama berpuasa.
g.
Menyehatkan
ginjal
Ginjal
berfungsi untuk sebagai saringan zat berbahaya dari yang kita makan dan minum.
Fungsi ginjal akan maksimal apabila kekuatan osmosis urin dalam tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg
air. Dengan berkurangnya asupan air pada saat menjalankan ibadah berpuasa,
target untuk mencapai kekuatan osmosis dalam urin dapat tercapai sehingga pada
akhirnya akan berdampak baik untuk kesehatan ginjal.
h.
Mengeluarkan
racun dalam tubuh
Manfaat
puasa juga dapat mengeluarkan racun dalam tubuh yang menumpuk atau
mendetoksifikasi. Selama berpuasa, Anda dapat mendetoksifikasi atau
mengeluarkan racun dalam sistem pencernaan dalam satu bulan. Ketika tubuh
memakan cadangan lemak untuk mendapatkan energi, cadangan lemak akan membakar
setiap racun yang berbahaya dalam tubuh.
i.
Mencegah
diabetes
Diabetes dapat disebabkan karena
tingginya kadar gula dan kolesterol yang terdapat dalam tubuh. Dengan kegiatan
berpuasa konsumsi gula dan makanan yang berlemak akan dapat terkontrol sehingga
pada akhirnya dapat mencegah diabetes dan penyakit turunannya.
j.
Menyerap
banyak nutrisi
Metabolisme
akan menjadi lebih efisien ketika berpuasa. Metabolisme yang efesien berarti
jumlah nutrisi yang akan diserap dari makanan menjadi semakin besar. Hal ini
dikarenakan terjadinya peningkatan hormon adiponectin yang diproduksi oleh
kombinasi antara puasa dengan sahur, sehingga memungkinkan untuk menyerap lebih
banyak nutrisi.
k.
Meningkatkan
sistem kekebalan tubuh
Pada
saat berpuasa, tubuh akan lemas yang menurut beberapa orang akan menjadi lebih
mudah sakit. Hal ini salah dan ternyata puasa dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Ketika berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit bahkan
sampai 10 kali lipat dalam tubuh, hal ini dapat memberikan pengaruh yang besar
dan baik terhadap sistem kekebalan tubuh, sehingga puasa dapat menghindarkan
dari berbagai virus.
l.
Mengatasi
sakit sendi atau encok
Dengan berpuasa secara teratur dapat
meningkatkan sel penetral alami dalam tubuh yang pada akhirnya akan membuat
sakit encok sedikit demi sedikit menuju kesembuhan. Sebuah penelitian menyimpulkan
bahwa adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel penetral atau pembasmi
bakteri dengan membaiknya radang sendi atau penyebab encok itu sendiri. (Endah
Hapsari, 2012)
2. Shalat
Shalat
lima waktu adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam. Shalat ternyata tidak
hanya menjadi amalan utama di akhirat nanti, tetapi ternyata gerakan–gerakan
shalat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan
dari sisi medis, shalat adalah gudangnya obat dari berbagai macam penyakit.
Selama
ini shalat yang dilakukan lima kali sehari oleh umat Islam, sebenarnya telah
memberikan investasi kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan shalat
tersebut. Gerakan sholat sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa
baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional.
Tetapi sayang hanya sedikit dari umat Islam yang memahaminya.
a.
Takbiratul
Ihram
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar
telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening
(limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan
darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot
bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian
atas.
b.
Rukuk
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus
sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah.
Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi
tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf.
Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh
bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot –
otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk
mencegah gangguan prostat.
c.
I’tidal
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah,
mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan
yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
d.
Sujud
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut,
ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisamengalir
maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu,
lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar darah mencukupi
kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi
wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan
kesehatan organ kewanitaan.
e.
Duduk
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat awal
) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang
terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada
pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk
tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (
urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak
kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang
dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga.
kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
f.
Salam
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara
maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan
menjaga kekencangan kulit wajah.
3. Ritual Tumpek Kandang di Bali
Pada
Hari Tumpek Kandang, umat Hindu memuja kebesaran Tuhan sebagai Siva atau
Pasupati, terutama dalam manifestasi beliau sebagai Rare Angon (Sang Hyang
Rudra), agar selalu memberikan anugrah perlindungan dan keselamatan bagi semua
makhluk hidup, terutama binatang ternak dan hewan peliharaan, karena
hewan-hewan tersebut telah berjasa dalam menompang kehidupan manusia di dunia.
Selain itu, makna lain yang terkandung dalam upacara ini adalah upaya untuk
menyucikan jiwa (roh) dari hewan-hewan peliharaan/ternak. Diharapkan, di kehidupan
selanjutnya, para binatang tersebut dapat naik ke derajat yang lebih tinggi,
dan bisa terlahir sebagai manusia.
Implementasi
nyata untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan menghargai semua mahkluk
melalui Ritual Tumpek Kandang dapat dilihat dari banyaknya orang memilih
menjadi seorang vegetarian, sebagai sebuah alternatif hidup berkualitas di era
modern. Di Indonesia masyarakat masih beranggapan, bahwa orang menjadi
vegetarian adalah karena larangan agama atau aliran kepercayaan (sampradaya) tertentu
dan belum menjadi sebuah gaya hidup. Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa dulu
menjadi seorang vegetarian adalah karena mengikuti ajaran agama, sebagaimana
dalam agama Hindu diajarkan Ahimsa, yang berarti tidak membunuh dan menyakiti,
dan dalam agama Buddha mengenai dharma, cinta kasih dan kasih sayang terhadap
semua makhluk. Namun jika kita maknai lebih mendalam, sebenarnya vegetarian
adalah gaya hidup yang universal dan tidak terkait dengan agama tertentu.
Menjadi
vegetarian bukan berarti orang tersebut tidak suka atau tidak mampu membeli
daging, tentu ada alasan lain yang melatarbelakanginya. Seiring dengan kemajuan
jaman, motivasi orang untuk menjadi vegetarian pun mulai berkembang, baik
karena alasan medis, gaya hidup sehat, bahkan di sejumlah negara maju bergeser
menjadi demi lingkungan dan etika. Demi lingkungan, karena untuk menghasilkan
daging dalam skala besar diperlukan energi dan sumber daya yang besar pula,
yang berimbas pada kerusakan lingkungan, dan di negara-negara maju hal tersebut
menjadi isu penting. Sedangkan etika berhubungan dengan perilaku manusia yang
keji, kejam dan semena-mena terhadap binatang. Selama manusia belum bisa
menciptakan kehidupan, maka selama itu pula ia tidak berhak mengambil hak hidup
(membunuh) mahkluk lain. Bagi kaum vegetarian, pembunuhan terhadap binatang
sangat dihindari.
You are what you eat, atau Anda adalah apa yang Anda
makan, merupakan ungkapan yang sangat populer di dunia Barat. Perilaku yang
kejam dalam proses memperoleh, memperoses dan mengkonsumsi daging, akan
memberikan dampak negatif bagi orang yang melakukannya. Para penikmat daging
biasanya cendrung agresif, cepat marah, mudah stress dan lebih sering sakit.
Sebaliknya kaum vegetarian cenderung lebih mampu menjaga kestabilan emosinya
dan lebih jarang sakit. Untuk itu, gaya hidup vegetarian akan memberikan dampak
positif bagi fisik-psikis manusia dan lingkungan hidup sekitarnya. (Nararya
Narottama, 2013)
2.1.3
Persepsi berbagai Agama tentang Kesehatan
Agama
|
Keyakinan
perawatan kesehatan
|
Respon
terhadap penyakit
|
Hindu
Sikh
Budha
Shinto
Islam
Yahudi
Kristen
|
Menerima ilmu penetahuan medis
modern
Menerima
ilmu pengetahuan medis modern
Menerima
ilmu pengetahuan medis modern
Menerima
pengobatan medis modern sejalan dengan tradisi leluhur
Harus
bisa mempraktikkan Lima Rukun Islam
Dapat
mempunyai pandangan yang fatal tentang kesehatan
Mempercayai
sanksi dari kehidupan
Tuhan
dan kedokteran harus mempunyai keseimbangan
Kepatuhan
kepada hari Sabat adalah penting
Tidak
melakukan aktivitas pada hari Sabat
Menerima
ilmu pengetahuan medis modern
|
Penyakit disebabkan oleh dosa masa
lalu
Memperpanjang
hidup tidak dibenarkan
Wanita
harus diperiksa oleh wanita
Melepaskan
pakaian dalam akan menyebabkan distres yang besar
Dapat
menolak pengobatan padsa hari suci
Spirit
bukan-manusia yang memasuki tubuh dapat menyebabkan penyakit
Mungkin
menginginkan pendeta budha
Tidak
mempraktikkan euthanasia
Mengizinkan
untuk menghentikan pendukung hidup
Akan
tidak mengizinkan pengobatan yang “tampak” mencederai tubuh
Menggunakan
kepercayaan sebagai penyembuh
Anggota
keluarga hsrus tenang
Kelompok
pendoa diperkuat
Mungkin
mengizinkan penghentian pendukung hidup
Tidak
mempraktikkan euthanasia
Mengunjungi
orang sakit adalah suatu kewajiban
Mereka
berkewajiban untuk mencari perawatan
Euthanasia
adalah dilarang
Pendukung
hidup tidak dibenarkan
Menggunakan
doa, kepercayaan sebagai penyembuh
Menghargai
kunjungan dan gereja
Beberapa
menggunakan “penumpangan tangan”
Komuni
suci umumnya digunakan
|
Tabel Keyakinan Agama tentang Kesehatan (Perry
AG dan Potter AP)
2.2 Tradisi Kebudayaan
2.2.1
Pengertian Tradisi Kebudayaan
Menurut KBBI, Tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang
masih dijalankan di masyarakat atau penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yg
telah ada merupakan yg paling baik dan benar. Menurut KBBI, Kebudayaan
adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal
budi) manusia spt kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di
Universitas Indonesia: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.
2.2.2
Macam-macam Tradisi Kebudayaan
Menurut Suryati Komalasari (2013) Indonesia adalah negara
yang terdiri dari banyak pulau, di mana tiap pulau memiliki suku bangsa yang
berbeda-beda pula. Hal ini membuat kebudayaan Indonesia benar-benar beraneka
ragam. Kebudayaan itu sendiri sangat bermacam-macam, mulai dari teknologi,
bahasa, kesenian, dongeng, atau tradisi daerah yang beragam. Setiap daerah di
Indonesia, memiliki kebudayan-kebudayaan itu dengan ciri khas masing-masing.
Ragam kebudayaan tersebut adalah :
Macam-macam budaya tentang sosial
ini berkaitan erat dengan ras dan suku bangsa. Banyaknya pulau menjadikan
Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak ras dan suku. Misalnya suku Batak
di Sumatera, suku Dayak di Kalimantan, suku Betawi di Jawa, atau suku Asmat di
Papua.masih banyak suku-suku yang lain dan menjadi saudara sebangsa kita. Tiap
Suku punya ciri khas yang memiliki kecantikan masing-masing, begitu pula dengan
tradisi sosialnya.semua aspek kehidupan tiap suku adalah akar budaya nasional
Indonesia.
2.
Teknologi
Teknologi adalah semua hal yang
diciptakan manusia sebagai alat untuk mempermudah kehidupan. Kebudayaan
teknologi yang dimaksud adalah budaya masyarakat dalam menemukan beberapa hal
penting sebagai penunjang hidup. Macam-macam budaya teknologi adalah:
a.
Senjata
Senjata adalah teknologi ciptaan manusia yang berfungsi
untuk melukai, digunakan baik dalam hal menyerang ataupun melindungi diri dari
ancaman. Di Indonesia sendiri, tiap daerahnya punya senjata dengan ciri khas
bentuk masing-masing. Misalnya, rencong dari Aceh, keris dari Jawa Tengah, atau
Mandau dari Kalimantan.
b.
Pakaian
Pakaian merupakan salah satu teknologi ciptaan manusia yang
berfungsi menutup atau melindungi tubuh. Setiap daerah di Indonesia punya
pakaian adat yang memiliki keunikan sendiri-sendiri. Contoh macam-macam budaya
pakaian adalah baju bodo dari Sulawesi atau Kebaya dari Jawa. Tak hanya
pakaian itu sendiri, Indonesia memiliki beragam kain unik yang menjadi bahan
utama pakaian. Misalnya saja kain batuk atau kain songket, semua ai memiliki
corak dan cara pembuatan yang berbeda-beda, Hendaknya kita melestarikan budaya
yang satu ini agar tak semakin tenggelam.
c.
Bangunan
Rumah
Indonesia memiliki begitu banyak rumah adat dengan ciri khas
masing-masing daerah. Macam-macam budaya rumah adat misalnya rumah joglo dari
Jawa, rumah gadang dari Sumatera Barat, atau tongkonan dari Sulawesi Selatan,
Itu hanyalah sebagian contoh, dan masih banyak rumah-rumah adat yang lainnya di
Indonesia yang digunakan sebagai tempat tinggal.
3. Kesenian
Budaya
Indonesia tak lepas dari aspek kesenian daerah. Kesenian itu sendiri
adalah ekspresi manusia yang bisa dinikmati oleh mata dan telinga. Di
Indonesia, ada bermacam-macam kesenian, berikut contohnya :
a.
Sastra/Bahasa
Bahasa adalah alat komunikasi manusia. Di Indonesia, kita
bisa menemukan macam-macam budaya bahasa, seperti bahasa Jawa, bahasa Bali, dan
masih banyak lagi. Semua memiliki pengucapan yang berbeda-beda dan
disatukan oleh bahasa nasional Indonesia. Seni sastra juga mencakup cerita atau
dongeng rakyat, biasanya berkaitan erat dengan asal-usul suatu daerah atau
cerita kerajaan zaman dahulu. Misalnya cerita Tangkuban Perahu, Timun Mas, atau
cerita Malin Kundang yang sangat sarat akan pesan moral.
b.
Lagu
Ampar-ampar pisang, tokecang, cublak-cublak suweng, dll. Semua lagu-lagu dengan daerah itu merupakan
budaya kesenian yang melekat hampir di seluruh penduduk Indonesia.
c.
Tarian
Di berbagai daerah, terdapat kesenian berupa tari-tarian
sebagai wujud ekspresi manusia terhadap berbagau hal. Misalnya terhadap perang,
penyambutan tamu, atau rasa syukur saat panen tiba. Contoh macam-macam budaya
tari adalah tari saman dari Aceh, tari pendet dari Bali, atau tari sulo dari
Sulawesi Tenggara.
d.
Alat
Musik
Lagu dan tarian tak akan lengkap tanpa musik. Di Indonesia,
musik-musik daerah dimainkan oleh beragam alat musik yang memiliki suara indah.
Contohnya adalah angklung yang terbuat dari bambu, gamelan yang dibuat dari
besi, atau sasando yang merupakan alat musik petik dengan suara indah.
2.2.3
Tradisi Kebudayaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan
1.
Budaya Nginang dari Jawa
.... Budaya
nginang dari jawa sudah di lakukan oleh para nenek moyang dari jawa mereka para
nenek moyang kita melakukan itu mungkin sebagai alternatif untuk menjaga
kesehatan gigi bisa juga untuk memperkuat gigi, dalam budaya nginang sering
sekali ada anggapan negatif karena caranya yang masih sederhana, justru ilmu
yang di pakai oleh nenek moyang orang jawa itu adalah ilmu yang moderen untuk
menjaga kesehatan gigi dan gusi agar tetap sehat. Dalam analisa kami sendiri
menyimpulkan bahwa yang dipakai bahan-bahan untuk nginang itu sama kandungannya
dengan pasta gigi yang ada saat ini yang di produksi oleh pabrik. Justru
nginang menurut kami lebih sehat karena sangat alamiah sekali dan tidak ada
campuran bahan kimia di dalamnya.
Kandungan yang ada dalam nginang tersusun oleh bahan
yang bisa menyehatkan gusi serta menjaga kekutan gigi ,dan bisa mencegah gigi
berlubang, susunan bahan beberapa campurannya yakni gambir serta daun sirih
dikenal sebagai antiseptik. Senyawa fitokimia yang terkandung di dalamnya dapat
mencegah pertumbuhan kuman-kuman penyebab sakit gigi dan bau mulut. Selain itu
nginang juga menggunakan endapan kapur sebagai campuran. Endapan yang telah
membentuk pasta ini mengandung kalsium, yang diyakini punya manfaat bagi
kesehatan gigi dan tulang (Arif, 2011).
BAB
III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan makalah Tradisi
Keagamaan dan Kebudayaan yang Berhubungan dengan Peningkatan Kesehatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengertian Tradisi Keagamaan adalah
kebiasaan turun-temurun yang masih dilakukan oleh masyarakat tentang tata cara
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Macam-macam
Tradisi Keagamaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan adalah Shalat
dan Puasa dalam agama islam, Ritual Tumpek Kandang di Bali dalam agama hindu.
3. Berbagai
agama (Hindu, Sikh, Buddha, Shinto, Islam, Yahudi, Kristen) memiliki persepsi
masing-masing tentang kesehatan dalam keyakinan mereka.
4. Pengertian
Tradisi Kebudayaan adalah adat kebiasaan
turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan di masyarakat yang
merupakan hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti
kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.
5. Macam-macam tradisi kebudayaan adalah Sosial, Teknologi yang
mencakup senjata, pakaian, bangunan rumah, Kesenian yang mecakup bahasa, lagu,
tarian, alat musik.
6. Tradisi
Kebudayaan yang berhubungan dengan peningkatan kesehatan adalah Budaya Nginang
dari Jawa.
a. Kritik
dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Arif. 2011. Menyehatkan Gigi dan Mulut
dengan Budaya Nginang dari Jawa (online). Diakses dari
arif-healthy.blogspot.com pada 16 November 2014
Djati, Raka. 2014. 12 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh.
Hapsari, Endah. 2012. Inilah Manfaat dan Rahasia di Balik Gerakan
Shalat (1). (online). Diakses dari www.republika.co.id pada 17
November 2014.
Koentjaraningrat. 1982. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI
Press.
Komalasari, Suryati. 2013. Macam-macam Kebudayaan di Indonesia
(online). Diakses dari malla22.blogspot.com pada 16 November 2014
Narottama, Nararya. 2013. Tumpek Kandang, Antara Konsep dan Realita
(online). Diakses dari majalahhinduraditya.blogspot.com pada 16 November 2014
Pranowo.
2012 dalam Nur Syam. 2005. Islam Pesisir.
Yogyakarta: LKiS.
Rustanto, Anton. 2007. Kebenaran itu Bukan Tradisi.
No comments:
Post a Comment