MAKALAH
ILMU KEPENDUDUKAN
SAFE
MOTHERHOOD
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kependudukan yang dibimbing oleh
Ibu
DR. Endang Sri Redjeki, M.S dan Ibu Septa Katmawanti, S.Gz, M.Kes
Disusun Oleh:
Eki Meridyah Pitaloka 140612604755
Karunia Windiarta 140612602634
Nisyah Imani Qomar
140612603814
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
November 2014
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
segalapuji hanyalah untuk Allah Tuhan sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami para penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Safe
Motherhood”.
Dalam penyusunannya, kami para penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu penulis mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua dan segenap keluarga besar kami para penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini
bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.
Meskipun
kami para penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada
yang kurang. Oleh karena itu,
kami para penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami
para penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Malang, Nopember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL ............................................................................................ i
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3
Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Safe Motherhood .................................................................... 3
2.2
Ruang Lingkup Safe Motherhood ........................................................ 3
2.3
Jenis Kegiatan dan Tujuan Kegiatan Safe Motherhood ....................... 6
2.3.1
Kegiatan dalam Program Keluarga Berencana............................
6
2.3.2
Kegiatan dalam Program Pelayanan Antenatal............................
6
2.3.3
Kegiatan
dalam Persalinan yang Bersih dan Aman ]................... 8
2.3.4
Kegiatan
dalam Program Pelayanan Obstetri Esensial................ 8
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan .......................................................................................... 9
3.2
Kritik dan Saran ................................................................................... 10
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran
Pertanyaan............................................................................
11
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam tahun terakhir ini perkembangan
ilmu dan teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang
kebidanan tidak luput dari perubahan Salah satu perubahan yang dilakukan pada
praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian
dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
Meskipun begitu, kita ketahui tetap saja
angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi,, khususnya di Indonesia. Berbagai
penyebab utama nya seperti perdarahan, infeksi dan eklampsi (tekanan darah
tinggi). Berbagai upaya terus diusahakan dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu. Salah satunya adalah mengimplementasikan program Safe Motherhood. Dimana Safe
Motherhood merupakan upaya untuk
menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta
melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru
lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang karena
99% kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut.
WHO mengembangkan konsep Four
Pillars of Safe Motherhood untuk
menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, 1994). Empat
pilar upaya Safe Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan
antenatal, pelayanan bersih dan aman dan pelayanan obstetri esensial.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa definisi Safe Motherhood?
2.
Apa saja ruang lingkup Safe Motherhood ?
3.
Apa jenis
kegiatan Safe Motherhood
dan
apa tujuan kegiatan tersebut?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui
definisi Safe Motherhood
2.
Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup Safe Motherhood
3.
Untuk mengetahui apa saja jenis kegiatan
Safe Motherhood dan tujuan dari
kegiatan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Safe
Motherhood
Safe
Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan
persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat. Tujuan upaya
Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil,
bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya
ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang karena 99% kematian
ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut (Jainiyubme , 2012).
Menurut the International
Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision,
1992 (ICD-10) WHO mendefinisikan kematian ibu sebagai “kematian wanita hamil
atau dalam 42 hari setelah persalinan, tanpa memandang lama dan tempat
terjadinya kehamilan yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau
penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan” Menurut
pengertian ini penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi penyebab langsung
maupun tak langsung. Penyebab kematian langsung yaitu setiap komplikasi persalinan
disetiap fase kehamilan (kehamilan, persalinan dan pasca persalinan), akibat
tindakan, kesalahan pengobatan atau dari kesalahan yang terjadi disetiap
rangkaian kejadian diatas. Contohnya seperti perdarahan, pre-eklamsia/eklamsia,
akibat komplikasi anestesi atau bedah kaisar. Penyebab kematian tak
langsung yaitu akibat penyakit lain yang telah ada sebelumnya atau berkembang
selama kehamilan dan yang tidak berhubungan dengan penyebab langsung tetapi
dipicu secara fisiologis oleh kehamilan. Contohnya seperti kematian akibat
penyakit ginjal atau jantung.
2.2 Ruang Lingkup Safe Motherhood
WHO
mengembangkan konsep “Four Pillars of Safe Motherhood” untuk
menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, Mother-Baby Package,
1994). Empat pilar dalam upaya Safe Motherhood tersebut adalah
:
a.
Keluarga berencana
Konseling dan pelayanan
keluarga berencana harus tersedia untuk semua pasangan dan individu. Dengan
demikian pelayanan keluarga berencana harus menyediakan informasi dan konseling
yang lengkap dan juga pilihan metode kontrasepsi yang memadai, termasuk
kontrasepsi emergensi, dan pelayanan ini harus merupakan bagian dari program
komprehensif pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga berencana
memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan
kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan
b.
Asuhan Antenatal
Petugas
kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko
tinggi / komplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita
hamil sebelum kelahiran dengan melakukan :
1.Petugas
kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri
agar tetap sehat dalam masa tersebut.
2.Membantu
wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi.
3.Meningkatkan
kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya resiko tinggi atau terjadinya
komplikasi dalam kehamilan / persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut
secara dini.
c.
Persalinan Bersih dan Aman
Untuk mewujudkan persalinan yang
bersih dan aman maka tenaga kesehatan dapat melakukan upaya-upaya sebagai
berikut :
1.Wanita
harus ditolong oleh tenaga kesehatan professional yang memahami cara menolong
persalinan secara bersih dan aman.
2.Tenaga
kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi
persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan
tanda tersebut.
3.Tenaga
kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan yang tidak
bisa diatasinya ke tingkat pelayanan yang lebih mampu.
d. Pelayanan Obstetri Esensial
Pelayanan obstetric esensial
bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau komplikasi di upayakan
agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan obstetric esensial
meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan tindakan dalam
mengatasi risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan.
Secara keseluruhan, ke empat tonggak tersebut merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan primer. Dua diantaranya yaitu : Asuhan
Antenatal dan Persalinan Bersih dan Aman merupakan bagian dari pelayanan
kebidanan dasar. Sebagai dasar / fondasi yang dibutuhkan untuk mencapai
keberhasilan upaya ini adalah pemberdayaan wanita.
2.3 Jenis
Kegiatan dan Tujuan Kegiatan Safe
Motherhood
2.3.1
Kegiatan dalam Program KB serta Tujuan
Gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat
dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Kegiatan tersebut antara lain :
a) perencanaan jumlah keluarga
b) penanggulangan kelahiran dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi (kondom, spiral, IUD dan sebagainya)
serta
tujuan Keluarga Berencana :
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian
ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
KB dapat menurunkan angka
kematian ibu karena dapat merencanakan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur
jarak kehamilan, menentukan jumlah anak. Sehingga tidak ada kehamilan yang
tidak diinginkan, “4 terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering
hamil, dan terlalu banyak anak.
2.3.2
Kegiatan dalam Program Pelayanan Antenatal serta Tujuan
Kegiatan tersebut antara
lain :
a) Sarana edukasi
bagi perempuan tentang kehamilan
b) Skrining dan
pengobatan anemia, malaria, dan penyakit menular seksual.
c) Deteksi dan
penanganan komplikasi seperti kelainan letak, hipertensi, edema, dan
pre-eklampsia.
d) Penyuluhan
tentang komplikasi yang potensial, serta kapan dan bagaimana cara memperoleh
pelayanan rujukan.
Dalam masa kehamilan:
a) Petugas
kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga
diri agar tetap sehat dalam masa tersebut
b) Membantu
wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi.
c) Meningkatkan
kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya risiko tinggi atau terjadinya
komplikasi dalam kehamilan/ persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut
secara dini.
Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan
penanganan risiko tinggi/komplikasi secara dini serta meningkatkan status
kesehatan wanita hamil.
Perawatan Ante Natal (ANC) adalah pemeriksaan yang sistematik dan teliti
pada ibu hamil dan perkembangan / pertumbuhan janin dalam kandungannya serta
penanganan ibu hamil dan bayinya saat dilahirkan dalam kondisi yang terbaik.
6 standar dalam standar pelayanan
antenatal seperti sebagai berikut:
1. Standar 1 : Identifikasi
ibu hamil
2. Standar 2 :
Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3. Standar 3 : Palpasi Abdominal
4. Standar 4 : Pengelolaan
anemia pada kehamilan
5. Standar 5 :
Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
6. Standar 6 :
Persiapan Persalinan (Standard Pelayanan Kebidanan, IBI, 2002).
Tujuan
Pelayanan Antenatal adalah :
Tujuan utama ANC adalah menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal
dan perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah :
a. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan
ibu & perkembangan bayi yang normal.
b. Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan
memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis
untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
d. bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau
menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi
yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah,
memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi,
maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak
efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.
2.3.3 Kegiatan
dalam Persalinan yang Bersih dan Aman serta Tujuan
Persalinan yang bersih dan aman
dapat dicapai dengan kegiatan sebagai berikut:
a. mencegah
terjadinya komplikasi
b. mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru
lahir.
c. menyediakan pelayanan
secara terus menerus dalam waktu 24 jam untuk bedah cesar, pengobatan penting
(anestesi, antibiotik, dan cairan infus), transfusi darah, pengeluaran plasenta
secara manual, dan aspirasi vakum untuk abortus inkomplet
Kegiatan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut :
Memastikan setiap penolong kelahiran/persalinan mempunyai kemampuan,
ketrampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman, serta
memberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi.
2.3.4 Kegiatan dalam Program Pelayanan Obstetri
Esensial
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik agar sang ibu
dan bayi dapat selamat adalah :
a.
Melakukan pelayanan
neonatus yang mengalami asfiksia ringan, sedang, dan berat
b.
Melaksanakan
konsep sayang ibu dan sayang bayi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang dapat kami simpulkan dari
pembahasan adalah :
Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita
agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang
sehat. Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi baru lahir.
Empat pilar dalam upaya Safe Motherhood tersebut adalah :
a. Keluarga
berencana
Program
keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu
melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan
kehamilan
b. Asuhan
Antenatal
Petugas
kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko
tinggi / komplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita
hamil sebelum kelahiran dengan melakukan pemberian pendidikan pada ibu hamil
tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut, membantu wanita
hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi, meningkatkan
kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya resiko tinggi atau terjadinya
komplikasi dalam kehamilan / persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut
secara dini.
c. Persalinan
Bersih dan Aman
Untuk mewujudkan persalinan yang
bersih dan aman maka tenaga kesehatan dapat melakukan upaya-upaya sebagai
berikut :
1.Wanita
harus ditolong oleh tenaga kesehatan professional
2.Tenaga
kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi
persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan
tanda tersebut.
3.Tenaga
kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan yang tidak
bisa diatasinya ke tingkat pelayanan yang lebih mampu.
d. Pelayanan Obstetri Esensial
Pelayanan
obstetric esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau
komplikasi di upayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan
obstetric esensial meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
melakukan tindakan dalam mengatasi risiko tinggi dan komplikasi
kehamilan/persalinan.
3.2 Kritik dan
Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Jainiyubmee. 2012. Save
Motherhood (online). Diakses dari www.jainiyubmee.blogspot.com/2012/03/save-mother-hood.html pada 30 Oktober 2014
Kesehatan
RI, Departemen. Setiap Jam 2 Orang Ibu
Bersalin Meninggal Dunia (online) Diakses dari www.depkes.go.id/index.php?option
=news&task= viewarticle&sid=448&Itemid=2 pada 30 Oktober 2014
Mariyani. 2011. Standar
Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Novitasari. 2012. Makalah Safe
Motherhood (online) Diakses dari www.novitasarisobri.blogspot.com/2012/02/makalah-safe-motherhood.html
pada 30 Oktober 2014
Purnomo. 2006. Safe
Motherhood (Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir. Surabaya :
FKM Unair.
No comments:
Post a Comment