USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
Pengantar Ilmu
Kesehatan Masyarakat
Yang dibina oleh Ibu
Nurnaningsih Herya Ulfah,S.KM.,M.Kes
oleh:
Achmad Komsun
Failosofis Sholeh (140612605309)
Afiatur Rofika
Sari (140612601554)
Agustina Maulida (140612601667)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Agustus 2014
KATA
PENGANTAR
Makalah
ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar Ilmu Kesehatan
Masyarakat , karena berdasarkan kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang
usaha – usaha kesehatan masyarakat oleh karena itu tersusun makalah ini oleh
kami bertiga dengan maksud untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
materi dari usaha – usaha kesehatan masyarakat itu sendiri. Untuk materi ini
kami usahakan dalam kelengkapan dan ketepatan materi dengan silabus mata kuliah
pengantar ilmu kesehatan masyarakat agar tidak rancu dan juga dapat bermanfaat
bagi teman- teman mahasiswa.
Ucapan terima kasih kami
ucapkan setinggi- tingginya untuk dosen mata kuliah pengantar ilmu kesehatan
masyarakat yaitu ibu Nurnaningsih Herya Ulfah,S.KM.,M.Kes , karena jasa beliau kami dapat menuntaskan
makalah ini dengan tepat waktu dan semoga dapat memenuhi tugas yang telah di
berikan oleh beliau.
Segala upaya telah di
lakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini , namun tidak mustahil
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran agar di jadikan masukan untuk tugas di lain waktu.
Semoga makalah ini
bermanfaat bagi mahasiswa terutama di kelas kami dan juga tentunya mahasiswa
offering lain.
Malang, 21 september 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. . i
DAFTAR ISI............................................................................................................. . ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
1.2 Rumusan
masalah.................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KIA…................................................................................................... 3
2.1.1
Definisi KIA............................................................................. 3
2.1.2
Tujuan KIA............................................................................... .
3
2.1.3
Kegiatan dan Program KIA...................................................... 4
2.1.4 Sasaran
Program KIA`.............................................................. 6
2.2 UKS…………...................................................................................... 7
2.2.1
Definisi UKS............................................................................. .
7
2.2.2
Tujuan UKS.............................................................................. .
8
2.2.3
Kegiatan dan Program UKS..................................................... .
8
2.2.4
Ruang Lingkup UKS................................................................ 9
2.2.5
Sasaran UKS............................................................................. 9
2.3 Usaha Kesehatan Diare......................................................................... 10
2.3.1
Definisi Usaha Kesehatan Diare............................................... 10
2.3.2
Tujuan Usaha Kesehatan Diare................................................. 10
2.3.3 Klasifikasi Diare........................................................................ 10
2.3.4 Faktor Diare..............................................................................
11
2.3.5 Cara Pencegahan dan Pengobatan
Diare...................................
13
2.4 Usaha Kesehatan Gizi...........................................................................
14
2.4.1
Definisi Usaha Kesehatan Gizi.................................................
14
2.4.2
Tujuan Usaha Kesehatan Gizi...................................................
14
2.4.3
Pokok-pokok Usaha Kesehatan Gizi.........................................
14
2.4.4
Kegiatan dan Program Usaha Kesehatan Gizi..........................
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………............................................................................
17
3.2
Saran………………………………………………………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
19
LAMPIRAN…………..............................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Usaha – usaha kesehatan adalah usaha – usaha dalam ruang
lingkup masyarakat ataupun instansi pemerintah yang menaungi kesehatan
masyarakat secara menyeluruh dan penuh tanggung jawab atas kesehatan
masyarakat. Instansi terkait adalah puskesmas, posyandu , bkkbn dan badan
kesehatan lainnya.
Makalah ini tersusun agar memberikan pengetahuan terhadap
masyarakat khususnya mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat yang fokus pada materi
usaha – usaha kesehatan masyarakat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar
ilmu kesehatan masyrakat.
Semoga dapat memenuhi
tugas tersebut dan juga dapat di jadikan sebagai bahan diskusi kelas yang layak
dan cocok dengan silabus pengantar ilmu kesehatan masyrakat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa
definisi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)?
2. Apa
definisi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)?
3. Apa
definisi usaha kesehatan diare?
4. Apa
definisi usaha kesehatan
Gizi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini
yaitu :
1. Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami definisi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) ;
2. Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami definisi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) ;
3. Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami definisi usaha kesehatan diare ;
4. Mahasiswa
dapat mengetahui dan memahami definisi usaha kesehatan gizi;
BAB II
PEMBAHASAN
2. Definisi
usaha kesehatan masyarakat
Usaha
kesehatan masyarakat merupakan usaha untuk melindungi dan mempertinggi derajat
kesehatan masyrakat.Usaha tersebut untuk memenuhi 3 tujuan yaitu mencegah timbulnya
penyakit, meperpanjang masa hidup manusia dan mepertinggi nilai kesehatan
manusia.( Efendi, 1998 )
2.1 KIA
2.1.1 Definisi KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
Kesehatan Ibu dan Anak adalah suatu
program yang meliputi pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir,
bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi dan Balita, remaja, dan Lansia. (Elfriza
Sibarani,2013 )
2.1.2 Tujuan KIA (Kesehatan
Ibu dan Anak)
Tujuan
Program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. ( Eka nurna, 2010)
Sedangkan tujuan
khusus program KIA adalah :
1. Meningkatnya
kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan
diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya
pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita
dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10
keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau
TK.
3. Meningkatnya
jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya
kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk
mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui
peningkatan peran ibu dan keluarganya.
2.1.3 Kegiatan dan Program KIA
(Kesehatan Ibu dan Anak)
Kegiatan-kegiatan KIA, yaitu :
1. Pemeliharaan
kesehatan ibu hamil dan menyusui, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.
2. Deteki
dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauan
tumbuh kembang balita.
4. Imunisasi
Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta polio 3 kali dan campak 1 kali pada
bayi.
5. Penyuluhan
kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA .
6. Pengobatan
bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit
ringan.
7. Kunjungan
rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan.
8. Pengawasan
dan bimbingan kepada taman kanak-kanak.
Program-program KIA yaitu:
- Target program adalah meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh masyarakat pada tahun 2014
dalam program gizi serta kesehatan ibu dan anak yaitu :
- Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1) sebesar 100%.
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%.
- Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.
- Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KN1)
sebesar 90% dan KN Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%.
- Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%.
- Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/balita
seluruhnya (D/S) sebesar 85%).
- ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.
- Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar 90%.
- Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan Balita usia
6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%.
Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak
Strategi Promosi Peningkatan KIA serta percepatan
penurunan AKI dan AKB adalah melalui Advokasi, Bina Suasana dan Pemberdayaan
Masyarakat yang didukung oleh Kemitraan.
a. Advokasi
Advokasi merupakan upaya strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari para pengambil keputusan dan pihak
terkait (stakeholders) dalam pelayanan KIA.
b. Bina Suasana
Bina Suasana merupakan upaya menciptakan opini publik
atau lingkungan sosial, baik fisik maupun non fisik, yang mendorong individu,
keluarga dan kelompok untuk mau melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) terkait dengan upaya peningkatan KIA serta mempercepat penurunan AKI dan
AKB. Bina suasana salah satunya dapat dilakukan melalui sosialisasi kepada
kelompok-kelompok potensial, seperti organisasi kemasyarakatan, kelompok opini
dan media massa. Bina suasana perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian target
program KIA.
c. Pemberdayaan
Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya menumbuhkan
kesadaran, kemauan, kemampuan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah
KIA. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan mampu berperilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dan berperan serta dalam pemberdayaan masyarakat di bidang
KIA.
d. Kemitraan
Kemitraan dalam penanganan masalah KIA adalah kerjasama
formal antara individu-individu, kelompok-kelompok peduli KIA atau
organisasi-organisasi kemasyarakatan, media massa dan swasta/dunia usaha untuk
berperan aktif dalam upaya peningkatan KIA di masyarakat.
2.1.4 Sasaran Program KIA
Adapun sasaran
dari program kesehatan ibu dan anak dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
sasaran, yaitu :
1.
Sasaran
Langsung
Sasaran langsung
KIA adalah :
a.
Para
calon Ibu,
b.
ibu
masa Interval,
c.
para ibu maternal (ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui),
d.
anak balita,
e.
dan anak pra sekolah.
2.
Sasaran
tidak langsung
Sedangkan sasaran tidak langsung dari KIA adalah :
1.
Keluarga
pada umumnya
2.
masyarakat
dalam bentuk kelompok-kelompok khusus,
3.
keluarga
peminat kesehatan ibu dan anak,
4.
organisasi wanita kelompok profesi,
5.
dan
masyarakat luas secara keseluruhan.
Program KIA di Indonesia 2014, yauitu:
1.
Dirjen
GKIA : “Aturan Pengakhiran Kehamilan, Tolong Dibaca Secara Utuh” dilaksanakan
tanggal 13 Agustus 2014
2.
Beras
Forti “Beras Bergizi Untuk Masyarakat”tanggal 14 Agustus 2014
3.
Anak
Usia Sekolah Menjadi Tumpuan Kualitas Bangsa dilaksanakan tanggal 19 Agustus
2014
2.2 UKS
2.2.1 Definisi
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Menurut Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pembinaan dan
pengembangan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui
program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta
usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di
lingkungan sekolah.
( Departemen Pendidikan Kepri,2011 )
Sedangkan menurut Azrul Azwar, UKS
adalah usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan
kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka
mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan
prestasi belajar anak sekolah yang setinggi-tingginya. ( Azrul azwar, 2001 )
2.2.2Tujuan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Untuk
memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini gangguan kesehatan yang
mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya. (Depdik-Kepri, 2011)
2.2.3 Kegiatan
UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
1. Pendidikan
kesehatan di sekolah
a. Kegiatan
intra kurikuler
Pendidikan
kesehatan yang masuk ke dalam kurikulum, meliputi ilmu kesehatan atau disiplin
ilmu seperti : olah raga dan kesehatan, dan ilmu pengetahuan alam.
b. Kegiatan
ekstra kurikuler
Yaitu
pendidikan kesehatan yang dimasukkan ke dalam kegiatan-kegiatan ekstra
kurikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat pada peserta didik.
2. Pelayanan
kesehatan sekolah
Kegiatan
ini dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan menemukan secara dini
gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik maupun gurunya.
Pemeliharaan kesehatan sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang merupakan
tim yang dibentuk di bawah koordinator UKS yang terdiri dari, dokter, perawat,
juru imunisasi dan sebagainya.
Kegiatan yang
dilakukan adalah :
a. Pemeriksaan
kesehatan fisik
b. Pemeriksaan
perkembangan kecerdasan
c. Pemberian
imunisasi
d. Penemuan
kasus-kasus dini
e. Pengobatan
sederhana
f. Pertolongan
pertama
g. Rujukan bila
diperlukan untuk kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah
h. Pemeriksaan dan
pemeliharaan kesehatan guru.
3. Kesehatan
Lingkungan Sekolah
Lingkungan
kehidupan sekolah yang sehat mencakup :
1. Pengawasan
terhadap sumber air bersih, sampah air limbah, tempat pembuangan tinja dan
kebersihan lingkungan sekolah.
2. Pengawasan
kantin sekolah.
3. Pengawasan
bangunan sekolah yang sehat.
4. Pengawasan
binatang yang ada di lingkungan sekolah.
5. Pengawasan terhadap pencemaran lingkungan
tanah, air dan udara di sekitar sekolah.
2.2.4
Ruang Lingkup UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Kegiatan utama UKS disebut Triase UKS, yang
terdiri dari :
1. Pendidikan
kesehatan
2. Pelayanan
kesehatan
3. Pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
.
2.2.5 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
Sasaran
pelayanan usaha kesehatan sekolah adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan agama, pendidikan kejuruan,
pendidikan khusus atau pendidikan sekolah luar biasa (Depdik-kepri, 2011)
2.3 Usaha Kesehatan Diare
2.3.1 Definisi Usaha
Kesehatan Diare
Usaha
kesehatan dimana untuk menanggulangi masalah penyakit diare dalam lingkungan
masyarakat.
Menurut WHO 1980, diare adalah buang air
besar encer atau cair lebih dari 3 kali sehari .Secara operasional, diare
adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekwensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih dalamsehari) dan
berlangsung kurang dari 14 hari .
Diare berasal dari kata diarrola
(bahasa yunani) yang berarti mengalir terus,merupakan suatu keadaan abnormal
dari pengeluaran tinja yang terlalu frekuen. (Smeltzer& Barre,2002).
Diare adalah tinja encer (seperti
lumpur atau sangat barair) dan lebih sering buang air besar dari pada
biasanya.Kadang-kadang diare disertai muntah, nyeri lambung, atau demam.
Penyebabnya yang lebih sering terjadi adalah dari bakteri atau parasite(bartlett,
2007).
2.3.2 Tujuan Usaha Kesehatan diare
Untuk menanggulangi Angka kematian bayi
dan balita di indonesia dan mengajak seluruh lapisan masyarakat dari kalangan
bawah sampai atas untuk menerapkan gaya hidup sehat dan bersih.
2.3.3 Klasifikasi Diare
Secara umum diare disebabkan oleh
2 hal, yaitu gangguan pada proses absorbs atau sekresi. Ada beberapa pembagian
diare :
a. Pembegian diare menurut etiologi
1. Infeksi
2. Non
infeksi
b. Pembegian diare menurut lamanya
diare
1.
Absorbsi
2.
Sekresi
c. Pembagian diare menurut lamanya
diare
1.
Diare akut yang berlangsung kurang dari
14 hari
2. Diare
kronik yang berlangsung lebih dari 14 hari
2.3.4
Faktor Diare
Secara klinis penyebab diare dapat
dikelompokkan dalam 5 golongan besar,tetapi yang sering ditemukan dilapangan
ataupun klinis adalah diare yang menyebabkan keracunan.
a. Faktor Infeksi
Faktor infeksi penyebab diare
dapat dibagi dalam infeksi parenteral dan enternal.Penyebab infeksi utama
timbulnya diare adalah golongan virus, bakteri, dan parasit.Rotavirus merupakan
penyebab utama diare akut pada anak. Sedangkan bakteri penyebab diare tersering
antara lain ETEC, shigella, campylobacter.
b. Faktor
Umur
Pengaruh usia tampak jelas pada
manifestasi diare. Komplikasi lebih banyak terjadi pada umur di bawah 2 bulan
secara bermakna, dan makin muda usia bayi makin lama kesembuhan klinik
diarenya. Kerusakan mukosa usus yang banyak dipengaruhi dan dipertahankan oleh
sistem imunologik intestinal serta regenerasi epitel usus yang pada masa bayi
muda masih terbatas kemampuannya.
c. Faktor Status gizi
Pada penderita kurang gizi
serangan diare terjadi sering lebih sering, Semakin buruk keadaan gizi anak,
semakin sering dan berat diare yang diderita.Diduga bahwa mukosa penderita
malnutrisi sangat peka terhadap infeksi karena adanya tahan tubuh yang
kurang.Status gizi ini sangat dipengaruhi oleh kemiskinan, ketidaktahuan dengan
penyakit. Begitu pula rangkaian antara pendapatan, biaya pemeliharaan kesehatan
dan penyakit, keadaan sosio ekonomi yang kurang, hygiene sanitasi jelek,
kepadatan penduduk, pendidikan tentang pengertian penyakit, cara penanggulangan
penyakit serta pemeliharaan kesehatan.
d. Faktor Lingkungan
Sebagian besar penularan penyakit
diare adalah melalui dubur, kotoran dan mulut.Dalam hal mengukur kemampuan
penularan penyakit di samping tergantung jumlah dan kekuatan penyebab penyakit,
juga terganntung dari kemampuan lingkungan untuk menghidupiya, serta
mengembangkan kuman penyebab penyakit diare. Perubahan atau perbaikan air minum
dan jamban secara fisik tidak menjamin hilangnya penyakit diare, tetapi
perubahan sikap
dan tingkah laku manusia yang
memanfaatkan sarana tersebut diatas sangat menentukan keberhasilan perbaikan
sanitasi dalam mengurangi masalah diare.
e. Faktor susunan makanan
Faktor susunan makanan terhadap
terjadinya diare tampak sebagai kemampuan usus untuk mengahadapi kendala yang
berupa :
1. Antigen
Susunan makanan mengandung protein
yang tidak homolog, sehingga dapat berlaku sebagai antigen.Lebih-lebih pada
bayi dimana kondisi ketahanan lokal usus belum sempurna sehingga terjsdi
migrasi molekul makro.
2. Osmolaritas
Susunan makanan yang baik berupa
susu maupun makanan padat yang memberikan osmolaritas yang tinggi sehinggga
dapat menimbulkan diare misalnya Neonatal Entero Colitis Necroticans pada bayi.
3. Malabsorpsi
Kandungan nutrien makanan yang
berupa karbohidrat, lemak maupun protein dapat menimbulkan intoleransi, malabsorpsi
maupun alergi sehingga terjadi diare pada anak atau bayi.
4. Mekanik
Kandungan serat yang berlebihan
dalam susunan makanan secara mekanik dapat merusak fungsi mukosa usus sehingga
timbul diare.
2.3.5
Cara
Pencegahan dan Pengobatan Diare
a. Pencegahan
Pencegahan yang benar dan efektif yang
dapat dilakukan adalah memberikan ASI memperbaiki makanan pendamping ASI,
menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang
tinja bayi yang benar dan memberikan imunisasi campak.
b. Pengobatan
Penyebab diare karena infeksi masih
merupakan masalah yang cukup serius di negara berkembang dan dapat berupa
infeksi parenteral (infeksi jalan napas, saluran kencing, dan infeksi
sistemik), maupun infeksi enteral (bakteri, virus, jamur, dan parasit). Upaya
upaya yang dilakukan dalam program pencegahan dan pemberantasan diare adalah
sesuai dengan pengetahuan kita tentang etiologi diare dan sesuai dengan prinsip
uapaya kesehatan masyarakat yang dituangkan kedalam kebijakan pemerintah dalam
goverment action mengikutsertakan organizzzedcommunity bersifat non-personal,
mengutamakan upaya promotif dan prefentif, ditunjukkan kepada kelompok
masyarakat yang retang secra tertata dan terarah.
2.4 Usaha kesehatan gizi
2.4.1 Definisi Usaha Kesehatan gizi
Usaha Kesehatan gizi adalah usaha perbaikkan gizi masyarakat yang
berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan peran serta masyarakat dan
didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral, Dilaksanakan oleh berbagai
sektor terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam Negeri), Dikbud, PKKdan
lain-lain (Zulkifli,
2003).
2.4.2 Tujuan Usaha kesehatan Gizi
Mendorong
perubahan sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan gin anak balita dan
keluarga melalui peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil
kegiatan untuk mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya manusia
berkualitas.
2.4.3 Pokok-pokok kegiatan kesehatan Gizi
a). Pengawasan gizi anak Balita
melalui penimbangan berat badan secara teratur dan terus menerus setiap bulan
dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
b). Pemberian
bimbingan dan nasihat pada Ibu sangat penting dalam usaha menumbuhkan perilaku
gizi yang positif yang diperlukan dalam UPGK. Dalam memberikan bimbingan dan
nasihat, ada enam pesan gizi pokok yang menjadi titik berat penyuluhan, yaitu
sebagai berikut :
l.
"Anak yang sehat, berat badannya akan selalu bertambah"
2.
"Sampai usia 4 bulan, bayi cukup diberi ASI saja"
3.
mulai usia bulan ke-5 anak harus sudah mulai diberi makanan
pendamping
ASI"
4.
"Memasuki usia tahun ke-2. anak dapat diberi makanan biasa. Susuilah
anak
selama mungkin selagi ASI masih ada."
5.
“Ibu hamil harus makan lebih banyak dari biasanya"
6.
"Ibu menyusui harus minum air 8 gelas sehari."
c). Pelayanan
pertolongan gizi diberikan untuk menanggulangi penderita gangguan gizi terutama
penderita difisiensi vitamin A. Penderita anemia gizi dan pencegahan terjadinya
dehidrasi pada anak yang menderita diare. Akan tetapi memberikan pertolongan
gizi juga diberikan kepada mereka yang tidak memperlihatkan tanda- tanda
defisiensi vitamin A atau anemia gizi. Pemberian kapsul vitamin A dan tablet
besi lebih berfungsi sebagai upaya pencegahan dan perlindungan terhadap
kemungkinan terjadinya defisiensi.
d). Pemulihan gizi
bagi kanak-kanak penderita KKP dilakukan dengan jalan memberikan makanan
tambahan guna memenuhi kebutuhan anak akan zat gizi, terutama kalori dan
protein. Pemberian makanan tambahan makanan dengan mengutamakan penggunaan
bahan makanan yang tinggi kadar kalori dan proteinnya, terutama dari jenis
kacang atau hasil olahannya (kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe, dan
sebagainya). Kanak kanak penderita KKP tersebut akan mendapatkan tambahan
makanan dalam jangka waktu antara 60 hari sampai 90 hari, tergantung pada berat
ringannya KKP yang diderita.
e). Hubungan
timbal balik yang erat antara kejadian gangguan gizi dengan adanya penyakit
infeksi pada anak-anak menjadikan
kegiatan penanggulangan berbagai penyakit infeksi melalui imunisasi sebagai kegiatan
penunjang UPGK yang sangat penting. Karena kegiatan dasar UPGK tersebut harus
ditunjang pula oleh kegiatan Immunisasi.
f). Jarak
kelahiran anak yang terlalu rapat merupakan salah satu faktor yang mempertinggi
resiko anak akan menderita KKP. Karenanya motivasi dan pelayanan KB sangat
diperlukan untuk menunjang kegiatan UPGK.
g). Penderita KKP
yang disertai penyakit infeksi hanya dapat dipulihkan tingkat gizinya apabila
penyakit infeksi yang dideritanya sudah disembuhkan.Untuk itu perlu pula
dilakukan kegiatan rujukan penderita penyakit infeksi ke puskesmas terdekat
atau ke Rumah Sakit sebagai pelengkap kegiatan UPGK.
h). Makanan yang
dimakan anak akan sangat ditentukan oleh macam makanan yang disajikan ibunya di
meja makan, dan makanan yang disajikan ibu juga tergantung pada bahan makanan
apa yang tersedia dan dapat dimasak oleh ibu. Pekarangan dapat mempunyai arti
penting sebagai sumber bahan makanan keluarga apabila dimanfaatkan secara
berdaya guna dan berhasil guna.Karenanya pemanfaatan pekarangan juga baik
sekali dikembangkan guna membantu dan mendorong tumbuhnya swadaya keluarga
untuk perbaikan gizi.
2.4.4 Kegiatan & Program Usaha kegiatan gizi
Kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam Program Perbaikan Gizi masyarakat adalah sebagai
berikut :
a. Pemberian
tambahan makanan dan vitamin
b. Penanggulangan
kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi, gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),Kurang
Vitamin A, dan kekurangannya Zat Gizi Mikro lainnya.
c. Pemberdayaan
masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
d. Penanggulangan
Gizi- lebih
e. Peningkatan
KIE, pencegahan dan pemberantasan penyakit
f. Operasional
penunjang program PMK
Kegiatan Program Gizi
Harian
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian
adalah
- Peningkatan
pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan minuman
lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
- Pemberian MP-ASI
anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.
- Pemberian tablet
besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet)
selama masa kehamilan.
- Pemberian PMT
pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah
puskesmas
- Kegiatan
investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika ditemukan
masalah gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Kegiatan Program Gizi
Bulanan
Kegiatan yang dilakukan bulanan adalah
- Pemantauan
Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita) adalah
pengukuran berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan
perkembangan berat badan balita.
- Kegiatan
konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan
sekali) adalah Pemberian Kapsul Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada
balita adalah pemberian kaspusl vitamin A dosis tinggi kepada bayi
dan anak balita secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun sekali
pada bulan Februari dan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali dan
secara serentak dalam bulan Februari dan Agustus
Kegiatan Program Gizi
Tahunan
Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)
- Pemantauan
Status Gizi balita
- Pemantaun
konsumsi gizi
- Pemantauan
penggunaan garam beryodium
Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan
oleh tenaga gizi berpendidikan D1 (Asisten Ahli Gizi) dan DIII
(Ahli Madya Gizi) serta S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang khusus
dipersiapkan atau mahir dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga/Masyarakat atau sebagai tenaga profesinal di bidang gizi.
Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang
telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi puskesmas.
B. Program
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas
meliputi:
1.
Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2.
Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
3.
Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
a. Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
b. Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi
(AGB)
c. Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori
Energi Protein (KEP) Dan Kurang Energi
Kronis (KEK)
d. Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan
Vitamin A (KVA)
e. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah
Kekurangan Gizi Mikro Lain
f. Pencegahan Dan Penaggulangan Masalah Gizi
Lebih
4.
Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)
Sasaran program :
Sasaran upaya perbaikan
gizi adalah kelompok-kelompok yang beresiko menderita kelainan gizi antara lain:
1.
Bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah
2.
Wanita Usia Subur (WUS) termasuk calon pengantin (cantin), ibu hamil,
ibu nifas, ibu menyusui, dan usia lanjut (usila)
3.
Semua penduduk rawan gizi (endemik)
4.
Semua anak dan dewasa mempunyai masalah gizi
5.
Pekerja penghasilan rendah.
6.
Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan
dari makalah ini yaitu :
1. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak ) adalah upaya
dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu
bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
2. Tujuan
umum program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, serta meningkatnya derajat kesehatan ibu dan anak.
3. UKS
(Usaha Kesehatan Sekolah ) adalah upaya pembinaan dan pengembangan kebiasaan
hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah.
4. Tujuan
program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)Untuk memelihara, meningkatkan dan
menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta
didik maupun gurunya.
5. Ruang
lingkup UKS (Usaha Kesehatan Sekolah meliputi :
a. Pendidikan
kkesehatan
b. Pelayanan
kersehatan
c. Pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
6. Usaha kesehatan Diare adalah Usaha
kesehatan dimana untuk menanggulangi masalah penyakit diare dalam lingkungan
masyarakat.
7.
Klasifikasi
diare Secara umum
diare disebabkan oleh 2 hal, yaitu gangguan pada proses absorbs atau sekresi.
8.
Faktor
penyebab diare :
a.
Faktor
infeksi
b.
Faktor
umur
c.
Faktor
Status gizi
d.
Faktor
lingkungan
e.
Faktor
susunan makanan
9. Cara pencegahan diare Pencegahan yang benar
dan efektif yang dapat dilakukan adalah memberikan ASI memperbaiki makanan
pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunakan
jamban, membuang tinja bayi yang benar dan memberikan imunisasi campak.
10. Definisi Usaha kesehatan gizi usaha
perbaikkan gizi masyarakat yang berintikan penyuluhan gizi, melalui peningkatan
peran serta masyarakat dan didukung kegiatan yang bersifat lintas sektoral,
Dilaksanakan oleh berbagai sektor terkait (kesehatan, BKKBN, Pertanian Dalam
Negeri), Dikbud, PKKdan lain-lain.
11. Tujuan Usaha kesehatan gizi Mendorong perubahan
sikap dan perilaku yang mendukung perbaikan gin anak balita dan keluarga
melalui peningkatan pengertian, partisipasi dan pemerataan hasil kegiatan untuk
mencapai keluarga sadar gizi menuju terjadinya manusia berkualitas.
12.
Pokok-pokok
kegiatan kesehatan Gizi Pengawasat gizi anak Balita melalui
penimbangan berat badan secara teratur dan terus menerus setiap bulan dengan
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
13. Kegiatan-kegiatan
yang termasuk dalam Program Perbaikan Gizi masyarakat adalah sebagai berikut
:
a. Pemberian
tambahan makanan dan vitamin
b. Penanggulangan
kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi, gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY),Kurang Vitamin A, dan kekurangannya Zat Gizi Mikro
lainnya.
c. Pemberdayaan
masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
d. Penanggulangan
Gizi- lebih
e. Peningkatan
KIE, pencegahan dan pemberantasan penyakit
f. Operasional
penunjang program PMK
3.2 Saran
Demikianlah
yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan makalah ini, tentunya
banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan rujukan atau
refrensi yang kami peroleh.sehubungan dengan makalah ini penulis banyak
berharap kepada pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Rahim
Arshad. 2011.
.Program Perbaikan
Gizi Masyarakat di Puskesmas. (arali2008.wordpress.com ) Di akses tanggal 18 september 2014
Disdik-kepri. 2011.
UKS.
(disdik-kepri.com/makalah-a-artikel/181-usaha-kesehatan-sekolah). Di akses tanggal 6 september 2014
Eka nurna. 2010.
Tujuan KIA.
(kesehatangizianak.com/mengenal-manfaat-dan-tujuan-program-kesehatan-ibu-dan-anak) Di akses tanggal 6 september 2014
Elfriza
Sibarani.2013.Definisi KIA.
(elfriza.blogspot.com) Di akses tanggal 15 september 2014
Effendi(Disdik-kepri). 1998.
(disdik-kepri.com).
Di akses tanggal 6 september 2014
PKM B1. 2010.
.Enam Program Pokok Puskesmas. (promkespkmbanggae1.blogspot.com). Di akses tanggal 20 september 2014
Smeltzer& Barre. 2002. Diare. (digilib.unimus.ac.id/download.php?id=12834) Di akses tanggal 6 september 2014
Zulkifli. 2003.
Gizi Masyarakat.
(hakimkep.wordpress.com/2012/06/08/makalah-gizi-masyarakat). Di akses tanggal 15 september 2014
LAMPIRAN
Lampiran
dari makalah ini merupakan hasil diskusi antara pemateri dan audience, yaitu
sebagai berikut :
1. Anissa
Hayyu (140612603579) : Apa upaya yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki kesehatan gizi?
Jawaban
:
Dengan
melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam Program Perbaikan Gizi
masyarakat, yaitu:
1) Pemberian
tambahan makanan dan vitamin
2) Penanggulangan
kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, dan kekurangannya Zat Gizi Mikro lainnya.
3) Pemberdayaan
masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
4) Penanggulangan
Gizi- lebih
5) Peningkatan
KIE, pencegahan dan pemberantasan penyakit
2.
Diana Zuroida (140612601448): Bagaimana
cara meminimalisir diare bagi anak yang berumur 2 tahun ke atas?
Jawaban
:
Cara meminimalisir diare bagi anak yang
berumur 2 tahun keatas dengan cara
menjauhkan, membatasi dan mencegah anak tersebut berkontak langsung dengan faktor-faktor
penyebab terjadinya diare.
3.
Lariza Puspa Kirana (140612600864) : Kenapa
penyakit diare disfesifikasi sendiri?
Jawaban
:
Karena
penyakit diare yang selama ini banyak di derita masyarakat secara umum dan
penyakit ini juga berakibat patal pada kesehatan tubuh kita.
4.
Medha Estu.F (140612604786) : Apakah usaha kesehatan masyarakat selama
ini gagal?
Jawaban
:
Bukan
gagal, tetapi masih kurang berjalan dengan baik. Sebenarnya pemerintah selama
ini sudah menjalankan program-program usaha kesehatan masyarakat tapi program
itu belum berjalan dengan maksimal.
5.
Nur Winda Sari (140612606593) : Jelaskan
faktor-faktor diare?
Jawaban
:
1) Faktor
Infeksi
Faktor infeksi ini disebabkan oleh virus
bakteri, dan parasit yang menyebabkan seseorang terkena penyakit diare.
2) Faktor
Umur
Pengaruh usia tampak jelas pada
manifestasi diare. Komplikasi lebih banyak terjadi pada umur di bawah 2 bulan
secara bermakna, dan makin muda usia bayi makin lama kesembuhan klinik
diarenya. Karena system kekebalan tubuh mereka masih rendah.
3) Faktor
Status gizi
Pada penderita kurang gizi serangan
diare terjadi sering lebih sering, Semakin buruk keadaan gizi anak, semakin
sering dan berat diare yang diderita.
4) Faktor
Lingkungan
Sebagian besar penularan penyakit diare
adalah melalui dubur, kotoran dan mulut, lingkungan merupakan suatu tempat
untuk menghidupinya, serta mengembangkan kuman penyebab penyakit diare.
5) Faktor
susunan makanan
Faktor susunan makanan terhadap
terjadinya diare tampak sebagai kemampuan usus untuk mengahadapi kendala yang
berupa :
Antigen (Susunan makanan mengandung protein yang tidak homolog) , Osmolaritas (Susunan
makanan yang baik berupa susu maupun makanan padat yang memberikan osmolaritas
yang tinggi), Malabsorpsi (Kandungan
nutrien makanan yang berupa karbohidrat, lemak maupun protein), dan Mekanik (Kandungan
serat yang berlebihan dalam susunan makanan secara mekanik)
6.
Ria Putri (140612600912) : Bagaimana
cara memperbaiki kekurangan posyandu?
Jawaban
:
Cara memperbaiki kekurangan posyandu adalah
dengan menambah dan memperlengkap sarana dan prasarana di tempat posyandu, dan
menjalankan program-program posyandu dengan benar dan terarah sehingga dampak
posyandu dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
7.
Santi Alvian (140612601120) : Kenapa bisa suntik campak ke diare?
Jawaban
:
Pada
anak balita usia 1-4 tahun imunisasi campak dapat
menurukan
angka kematian diare sebesar 6-20%. Kejadian penyakit
campak
tersebut sangat sering disertai diare dan faktor status gizi
merupakan
predisposisi untuk timbulnya diare. Sedangkan komplikasi lain
dari
campak adalah kejadian ISPA.
8.
Tri Wulandari (140612602498) : Bagaimana dampak ibu yang melahirkan tidak
normal bagi kesehatan bayinya?
Jawaban
:
Dampak
ibu melahirkan tidak normal sangat berpengaruh terhadap bayinya, karena
biasanya bayi yang dilahir secara tidak normal mempunyai kesehatan yang lebih
rendah dibandingkan bayi yang dilahirkan normal.
9.
Yualita Putri Pamungkas (140612602707) : BKKBN sasarannya ke anak yang kurang gizi,
kalau anak yang gizinya sudah terpenuhi bagaimana?
Jawaban:
Anak yang gizinya sudah cukup atau sudah terpenuhi juga merupakan sasaran dari BKKBN, karena program BKKBN bukan hanya untuk mengobati atau memperbaiki status gizi anak yang kurang gizi saja tetapi juga mencegah terjadinya gizi buruk terhadap anak yang gizinya sudah cukup atau sudah terpenuhi.
Anak yang gizinya sudah cukup atau sudah terpenuhi juga merupakan sasaran dari BKKBN, karena program BKKBN bukan hanya untuk mengobati atau memperbaiki status gizi anak yang kurang gizi saja tetapi juga mencegah terjadinya gizi buruk terhadap anak yang gizinya sudah cukup atau sudah terpenuhi.
🔴 PT. Berniaga Berkah Cemerlang (BBC) Solusi Bisnis di Era Pandemi Hub / WA 085277553117
ReplyDeleteTEAM LEADER BBC
WA : 📱0852 7755 3117
🔴 Web support BBC
✔️https://bit.ly/infobbcberniagaberkahcemerlang
🍁 Video Penjelasan MARKETING PLAN BUSINESS PT. Berniaga Berkah Cemerlang ( BBC )
https://youtu.be/XsfyavppHZQ
🍁 Video Penjelasan Product Knowledge GLOBAL FIT ENZYME & ELBEE CYPRESS BBC
https://youtu.be/6h3H1vj3P7M
🔴 Lagi Viral Peluang Bisnis Solusi Mendapatkan Penghasilan Rutin di Masa Pandemik Hub / WA 085277553117
Salam Sejahtera Buat Semua.
Saya ingin berbagi peluang bagus dari Bisnis Berniaga Berkah Cemerlang (BBC) yg Baru Launching April 2021 Perusahaan yg Bergerak dalam Bidang Nutrisi Herbal Kesehatan dengan Sistem Network Marketing, serta Legalitas yg sdh Lengkap dan Sistem yg sangat menguntungkan Pro Member dan Para Leader2nya.
Info Tentang Peluang Bisnis BBC sbb :
✅ Legalitas SIUP-L, AP2LI sdh Lengkap
✅ Tidak ada Biaya Registrasi/Pendaftaran, Kita lsg beli Produk utk Kesehatan sdh jd Member Resmi.
✅ Bonus Pairing/Pasangan Tanpa Syarat apabila member dbwh dispillover kanan dn kiri bonus pasangan tetap dbyrkan tanpa WD.
✅ Bonus Refferal Sponsor lsg dibayar pada hari yg sama lsg msk rekening bank stelah posting.
✅ NETWORK BBC Ada Gaji Bulanan
_Apabila member mencapai reward maka akan diberikan tambahan Penghargaan ROYALTY OMSET NASIONAL Min 2% dari Omset Nasional yg AKAN diBayarkan tgl.5 Setiap Bulannya.
✅ Modal Ringan cuma 625rb s/d 8.7jt Memiliki Potensi Penghasilan Min.900rb - 12jt/hr*
✅ SETIAP BUAT ACARA BOP (PERSENTASI) Akan di Support Manajement.
🔴 Layanan COD GLOBAL FIT BBC 085277553117
🔴 Layanan COD ELBEE CYPRESS BBC 085277553117
🔴 LEADER BBC BERNIAGA BERKAH CEMERLANG
MELAYANI PENGIRIMAN KE SELURUH KOTA DI INDONESIA 085277553117
🔴 GLOBAL FIT BBC Layanan COD 085277553117
🔴 ELBEE CYPRESS BBC Layanan COD 085277553117
🔴 LEADER BBC BERNIAGA BERKAH CEMERLANG MELAYANI PENGIRIMAN PRODUK² BBC BERNIAGA BERKAH CEMERLANG KE SELURUH KOTA DI INDONESIA Layanan COD 085277553117
🔴 Cara Daftar Bisnis BBC BERNIAGA BERKAH CEMERLANG BBC NETWORK 085277553117
Mari Teman2 Bergabung di Bisnis BBC, karena Peluangnya cukup besar buat kita bangkitkan Ekonomi Keluarga, dan Peluang Menjadi *STOKIS DI KABUPATEN KOTA/PROPINSI* Hasilnya juga lumayan besar_
Terima Kasih
TEAM LEADER BBC
WA : 0852 7755 3117
✳️ JADILAH TEAM LEADER PERTAMA DI KOTA ANDA ✳️
#bbc #berniagaberkahcemerlang #globalfit #elbeecypress #bbc #berniagaberkahcemerlang
#globalfit #elbeecypress