Wednesday, January 25, 2017

MAKALAH ILMU KEPENDUDUKAN SAFE MOTHERHOOD

MAKALAH ILMU KEPENDUDUKAN
SAFE MOTHERHOOD
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Kependudukan yang dibimbing oleh
Ibu DR. Endang Sri Redjeki, M.S dan Ibu Septa Katmawanti, S.Gz, M.Kes




Disusun Oleh:
Eki Meridyah Pitaloka            140612604755
Karunia Windiarta                  140612602634
Nisyah Imani Qomar               140612603814



Fakultas Ilmu Keolahragaan
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
November 2014


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, segalapuji hanyalah untuk Allah Tuhan sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami para penulis dapat menyelesaikan  makalah dengan judul Safe Motherhood”.
Dalam penyusunannya, kami para penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar kami para penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami para penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami para penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami para penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh.
 Malang, Nopember  2014

Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................  i
KATA PENGANTAR .............................................................................................  ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................  iii
BAB I  PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang .....................................................................................  1
1.2     Rumusan Masalah ................................................................................  1
1.3     Tujuan Pembahasan ..............................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
2.1     Definisi Safe Motherhood ....................................................................  3
2.2     Ruang Lingkup Safe Motherhood ........................................................  3
2.3     Jenis Kegiatan dan Tujuan Kegiatan Safe Motherhood .......................  6
2.3.1 Kegiatan dalam Program Keluarga Berencana............................ 6
2.3.2 Kegiatan dalam Program Pelayanan Antenatal............................ 6
2.3.3 Kegiatan dalam Persalinan yang Bersih dan Aman ]................... 8
2.3.4 Kegiatan dalam Program Pelayanan Obstetri Esensial................ 8
BAB III PENUTUP
3.1     Kesimpulan ..........................................................................................  9
3.2     Kritik dan Saran ...................................................................................  10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Pertanyaan............................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam tahun terakhir ini perkembangan ilmu dan teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang kebidanan tidak luput dari perubahan Salah satu perubahan yang dilakukan pada praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi.
Meskipun begitu, kita ketahui tetap saja angka kematian ibu (AKI) masih sangat tinggi,, khususnya di Indonesia. Berbagai penyebab utama nya seperti perdarahan, infeksi dan eklampsi (tekanan darah tinggi). Berbagai upaya terus di­usahakan dalam rangka menurunkan angka ke­ma­tian ibu. Salah satu­nya adalah mengimplementasikan program Sa­fe Motherhood. Dimana Sa­fe Motherhood  merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan upaya Sa­fe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang karena 99% kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut.
WHO mengembangkan konsep Four Pillars of Safe Motherhood untuk menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, 1994). Empat pilar upaya Safe Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan antenatal, pelayanan bersih dan aman dan pelayanan obstetri esensial.
                                                                                                       
1.2   Rumusan Masalah
1.      Apa definisi Sa­fe Motherhood?
2.      Apa saja ruang lingkup Sa­fe Motherhood ?
3.      Apa jenis kegiatan Sa­fe Motherhood dan apa tujuan kegiatan tersebut?
1.3   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi Sa­fe Motherhood
2.      Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup Sa­fe Motherhood
3.      Untuk mengetahui apa saja jenis kegiatan Sa­fe Motherhood dan tujuan dari kegiatan tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sa­fe Motherhood
Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Upaya ini terutama ditunjukan pada negara yang sedang berkembang karena 99% kematian ibu di dunia terjadi di negara-negara tersebut (Jainiyubme , 2012).
Menurut the International Classification of Diseases and Related Health Problems, Tenth Revision, 1992 (ICD-10) WHO mendefinisikan kematian ibu sebagai “kematian wanita hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, tanpa memandang lama dan tempat terjadinya kehamilan yang disebabkan oleh atau dipicu oleh kehamilannya atau penanganan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan” Menurut pengertian ini penyebab kematian ibu dapat dibagi menjadi penyebab langsung maupun tak langsung. Penyebab kematian langsung yaitu setiap komplikasi persalinan disetiap fase kehamilan (kehamilan, persalinan dan pasca persalinan), akibat tindakan, kesalahan pengobatan atau dari kesalahan yang terjadi disetiap rangkaian kejadian diatas. Contohnya seperti perdarahan, pre-eklamsia/eklamsia, akibat komplikasi anestesi atau bedah kaisar. Penyebab kematian tak langsung yaitu akibat penyakit lain yang telah ada sebelumnya atau berkembang selama kehamilan dan yang tidak berhubungan dengan penyebab langsung tetapi dipicu secara fisiologis oleh kehamilan. Contohnya seperti kematian akibat penyakit ginjal atau jantung.

2.2  Ruang Lingkup Safe Motherhood
WHO mengembangkan konsep “Four Pillars of Safe  Motherhood” untuk menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, Mother-Baby Package, 1994). Empat pilar dalam upaya Safe Motherhood tersebut adalah :

a.       Keluarga berencana
                                      Konseling dan pelayanan keluarga berencana harus tersedia untuk semua pasangan dan individu. Dengan demikian pelayanan keluarga berencana harus menyediakan informasi dan konseling yang lengkap dan juga pilihan metode kontrasepsi yang memadai, termasuk kontrasepsi emergensi, dan pelayanan ini harus merupakan bagian dari program komprehensif pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan
b.      Asuhan Antenatal
            Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko tinggi / komplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita hamil sebelum kelahiran dengan melakukan :
1.Petugas kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut.
2.Membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi.
3.Meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya resiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan / persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara dini.
c.       Persalinan Bersih dan Aman
Untuk mewujudkan persalinan yang bersih dan aman maka tenaga kesehatan dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1.Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan professional yang memahami cara menolong persalinan secara bersih dan aman.
2.Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan tanda tersebut.
3.Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan yang tidak bisa diatasinya ke tingkat pelayanan yang lebih mampu.
d. Pelayanan Obstetri Esensial
                          Pelayanan obstetric esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau komplikasi di upayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan obstetric esensial meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan tindakan dalam mengatasi risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan.
             
Secara keseluruhan, ke empat tonggak tersebut merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer. Dua diantaranya yaitu : Asuhan Antenatal dan Persalinan Bersih dan Aman merupakan bagian dari pelayanan kebidanan dasar. Sebagai dasar / fondasi yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan upaya ini adalah pemberdayaan wanita. 

2.3 Jenis Kegiatan dan Tujuan Kegiatan Safe Motherhood
2.3.1 Kegiatan dalam Program KB serta Tujuan
Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Kegiatan tersebut antara lain :
a)      perencanaan jumlah keluarga
b)      penanggulangan kelahiran dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi (kondom, spiral, IUD dan sebagainya)
serta tujuan Keluarga Berencana :
Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
 Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
KB dapat menurunkan angka kematian ibu karena dapat merencanakan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak kehamilan, menentukan jumlah anak. Sehingga tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan, “4 terlalu”, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering hamil, dan terlalu banyak anak.
2.3.2 Kegiatan dalam Program Pelayanan Antenatal serta Tujuan
                        Kegiatan tersebut antara lain :
a)      Sa­ra­na edu­kasi bagi perempuan tentang ke­ha­mil­an
b)      Skrining dan pengobatan anemia, ma­laria, dan penyakit menular seksual.
c)      Deteksi dan penanganan komplikasi se­perti kelainan letak, hipertensi, ede­ma, dan pre-eklampsia.
d)     Penyuluhan tentang komplikasi yang po­tensial, serta kapan dan bagaimana cara memperoleh pelayanan rujukan.
Dalam masa kehamilan:
a)      Petugas kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut
b)      Membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi.
c)      Meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya risiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan/ persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara dini.
Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko tinggi/komplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita hamil.
Perawatan Ante Natal (ANC) adalah pemeriksaan yang sistematik dan teliti pada ibu hamil dan perkembangan / pertumbuhan janin dalam kandungannya serta penanganan ibu hamil dan bayinya saat dilahirkan dalam kondisi yang terbaik.
6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti sebagai berikut:
1.         Standar 1 : Identifikasi ibu hamil
2.         Standar 2 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3.         Standar 3 :  Palpasi Abdominal
4.         Standar 4 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
5.         Standar 5 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
6.          Standar 6 : Persiapan Persalinan  (Standard Pelayanan Kebidanan, IBI, 2002).
                        Tujuan Pelayanan Antenatal adalah :
Tujuan utama ANC adalah menurunakn/mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal. Adapun tujuan khususnya adalah :
a.    Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu & perkembangan bayi yang normal.
b.    Mengenali secara dini penyimpangan dari normal dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan.
c.    Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan logis untuk menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi.
d.   bidan memiliki peran penting dalam mencegah dan atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti : mengukur tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka kematian maternal & perinatal.
2.3.3 Kegiatan dalam Persalinan yang Bersih dan Aman serta Tujuan
            Persalinan yang bersih dan aman dapat dicapai dengan kegiatan sebagai berikut:
a.  mencegah terjadinya komplikasi
b. mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
c. menyediakan pelayanan se­cara terus menerus dalam waktu 24 jam untuk bedah cesar, pengobatan pen­ting (anestesi, antibiotik, dan cairan in­fus), transfusi darah, pengeluaran pla­sen­ta secara manual, dan aspirasi va­kum untuk abortus inkomplet
Kegiatan tersebut memiliki tujuan sebagai berikut :
Memastikan setiap penolong kelahiran/persalinan mempunyai kemampuan, ketrampilan, dan alat untuk memberikan pertolongan yang bersih dan aman, serta memberikan pelayanan nifas pada ibu dan bayi.
2.3.4 Kegiatan dalam Program Pelayanan Obstetri Esensial
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik agar sang ibu dan bayi dapat selamat adalah :
a.                   Melakukan pe­la­yan­­an neonatus yang mengalami as­fiksia ringan, sedang, dan berat
b.                   Melaksanakan konsep sayang ibu dan sayang bayi


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Yang dapat kami simpulkan dari pembahasan adalah :
Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinannya sehat dan aman, serta melahirkan bayi yang sehat. Tujuan upaya Safe Motherhood adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu hamil, bersalin, nifas, dan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir. Empat pilar dalam upaya Safe Motherhood tersebut adalah :
a.       Keluarga berencana
Program keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta menjarangkan kehamilan
b.      Asuhan Antenatal
            Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan melakukan penanganan risiko tinggi / komplikasi secara dini serta meningkatkan status kesehatan wanita hamil sebelum kelahiran dengan melakukan pemberian pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut, membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi, meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya resiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan / persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara dini.
c.       Persalinan Bersih dan Aman
Untuk mewujudkan persalinan yang bersih dan aman maka tenaga kesehatan dapat melakukan upaya-upaya sebagai berikut :
1.Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan professional
2.Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan tanda tersebut.
3.Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan yang tidak bisa diatasinya ke tingkat pelayanan yang lebih mampu.
d.  Pelayanan Obstetri Esensial
Pelayanan obstetric esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau komplikasi di upayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan obstetric esensial meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan tindakan dalam mengatasi risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan.

3.2  Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Jainiyubmee. 2012. Save Motherhood (online). Diakses dari www.jainiyubmee.blogspot.com/2012/03/save-mother-hood.html pada 30 Oktober 2014
Kesehatan RI, Departemen. Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia (online) Diakses dari www.depkes.go.id/index.php?option =news&task= viewarticle&sid=448&Itemid=2 pada 30 Oktober 2014
Mariyani. 2011. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Novitasari. 2012. Makalah Safe Motherhood (online) Diakses dari www.novitasarisobri.blogspot.com/2012/02/makalah-safe-motherhood.html pada 30 Oktober 2014

Purnomo. 2006. Safe Motherhood (Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir. Surabaya : FKM Unair.




No comments:

Post a Comment