Saturday, January 28, 2017

USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT PART 2

Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat

MAKALAH
Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dibimbing oleh :
Nurnaningsih Herya Ulfah,S.KM.,M.Kes

Disusun oleh :
IKM offering B

Akhlis Hidayat            (140612605154)
Anike Wulandari         (140612601768)
Annisa’ Hayyu F         (140612603579)







PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURUSAN ILMU KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2014
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar isi......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3. Tujuan Masalah....................................................................................... 5
       1.3.1 Tujuan Umum................................................................................. 5
       1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................ 5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Konsep pemeriksaan pengobatan dan perawatan..................................... 7
       2.1.1 Pengertian Pemeriksaan.................................................................. 7
       2.1.2 Pengertian Pengobatan .................................................................. 7
       2.1.3 Pengertian Perawatan .................................................................... 7
       2.2 Konsep Keluarga Berencana ............................................................ 8
2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana ........................................................... 8
       2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana ..........................................................  9
       2.2.3 Alat kontrasepsi pada progam KB ................................................ 10
       2.2.4 Kelebihan alat kontrasepsi.............................................................. 12
       2.2.5 Kekurangan alat kontrasepsi.......................................................... 12
2.3 Rehabilitasi .............................................................................................. 13
       2.3.1 Pengertian Rehabilitasi .................................................................. 13
       2.3.2 Fungsi Rehabilitasi ........................................................................ 14
       2.3.3 Fungsi medik sosial ketrampilan ................................................... 15
2.4 Usaha Farmasi ......................................................................................... 18
2.5 Laboratorium ........................................................................................... 19
BAB 3 KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................  21
3.2 Saran ........................................................................................................  21

KATA PENGANTAR

         Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “USAHA USAHA KESEHATAN MASYARAKAT”guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu kependudukan.Selanjutnya shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SWA.       
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dengan berbagai dorongan dan masukan sehingga segala kendala yang dihadapi dapat diatasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ilmu yang penulis miliki.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing maupun teman-teman sangat penulis harapkan guna menyempurnakan pembuatan makalah ini dimasa yang akan datang.
        Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya para mahasiswa di Universitas Negeri Malang , terutama penulis sendiri untuk menambah ilmu pengetahuan.Amin.


Malang ,    September  2014



Penulis





BAB  1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Saat ini banyak masyarakat yang kurang peduli akan kesehatannya. Banyak masyarakat yang masih menganggap  remeh masalah  kesehatan. Padahal kesehatan sangat penting untuk menunjang kehidupan.Oleh karena itu , perlu di adakan usaha-usaha kesehatan masyarakat. Usaha kesehatan masyarakat itu sendiri dapat di artikan sebagai usaha yang dilakukan sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang terjadi di masyarakat baik oleh pemerintah aaupun oleh masyarakat itu sendiri.
Usaha-usaha kesehatan masyarakat penting untuk dilakukan , hal itu bertujuan agar terselenggaranya upaya kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Usaha – usaha kesehatan masyarakat itu sendiri mencakup upaya promosi kesehatan,pencegahan penyakit, penyediaan fasilitas yang ditujukan pada masyarakat.
Usaha-usaha kesehatan masyarakat ini diselenggarakan oleh pemerintah dengan peran aktif masyarakat.Namun, bisa juga diselenggarakan oleh masyarakat itu sendiri atau lembaga non-pemerintah.

1.2     RumusanMasalah
          1.2.1 Apakah konsep dari pemeriksaan, pengobatan dan perawatan?
          1.2.2 Apakah konsep dari Keluarga Berencana ?
          1.2.3 Apakah konsep dari rehabilitasi ?
          1.2.4 Apakah konsep dari usaha-usaha farmasi ?
          1.2.5 Apakah konsep dari laboratorium ?

1.3     Tujuan umum
          Mampu menjelaskan konsep Usaha Usaha Kesehatan Masyarakat
1.4     Tujuan khusus
          1.4.1 Mengetahui konsep dari pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.
          1.4.2 Mengetahui  konsep dari Keluarga Berencana.
          1.4.3 Mengetahui konsep dari rehabilitasi.
          1.4.4 Mengetahui konsep dari usaha-usaha farmasi.
          1.4.4 Mengetahui konsep dari laboratorium .

























BAB 2
PEMBAHASAN

2.1       Konsep dari pemeriksaan, pengobatan dan perawatan  
2.1.1 Pengertian Pemeriksaan
Merupakan salah satu cara dan tips pencegahan penyakit yang bisa dilakukan oleh kita semua. Termasuk didalamnya check up kesehatan.
2.1.2 Pengertian Pengobatan
Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan. Bidang keilmuan ini mencakup berbagai praktek , perawatan kesehatan yang secara kontinu terus berubah untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan.
2.1.3 Pengertian Perawatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan yang dijalankan dalam masyarakat  yang dilakukan dalam waktu sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.
2.1.4 Contoh dari pemeriksaan, pengobatanda perawatan
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Pelayanan di Puskesmas : Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).
Farmasi di Puskesmas : Untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui SP2TP, Puskesmas diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP maupun UKM secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka diwajibkan membuat laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1) yang berisi morbiditas penyakit, LB2 yang berisi laporan pencatatan dan penggunaan obat, LB3 dan LB4 yang lebih banyak memuat tentang program puskesmas.

2.2       Konsep dari Keluarga Berencana
            2.2.1 Pengertian KB
            Keluarga Berencana  ( KB)adalahsuatu program yang dicanangkanpemerintah dalam upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan  ( PUP ), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan  keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
            2.2.2 Tujuan KB
Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatansosial – ekonomi suatu keluarga    dengan cara mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2002)
            Menurut WHO (2003) tujuanKB adalah, Menunda / mencegah kehamilan. Menunda kehamilan bagi Pasangan Usia Subur dengan usia istri kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Alasan nya adalah :
a.       Umur dibawah 20 tahun adalahusia yang sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan.
b.      Prioritas penggunaan kontrasepsipil oral, karena peserta masih muda.
c.       Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda masih tinggi frekuensi bersenggamanya, sehingga mempunyai kegagalan tinggi.
d.      Penggunaan IUD (Intra Uterine Divice) bagi yang belum mempunyai anak pada masa ini dapat dianjurkan, terlebih bagi calon peserta dengan kontrain dikasi terhadap pil oral.
2.2.3 Jenis jenis metoda kontrasepsi
1. Cara Metode Kontrasepsi Sederhana
Maksudnya adalah cara mencegah kehamilan dengan alat dan juga bisa tanpa alat. Tanpa alat ini bisa dilakukan dengan cara senggama terputus dan juga sistem kalender. Sedangkan bila menggunakan alat bisa dilakukan dengan kondom, cream atau jelly.
2. Cara Metoda Modern/ Metode Efektif.
Cara ini pun dibedakan dengan cara yang permanen atau pun tidak permanen. Alat kontrasepsi permanen adalah dengan jalan operasi steril baik pada laki-laki atau pun wanita. Kontrasepsi permanen laki-laki disebut dengan vasektomi (sterilisasi pada pria) dan pada wanita disebut dengan tubektomi (sterilisasi pada wanita). Pada umumnya kita kenal dengan sebutan istilah KB steril. Sedangkan jenis KB non permanen adalah dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant.
            Selain itu menurut Hartanto (2004) dalam bukunya mengemukakan macam-macam metode kontrasepsi, sebagai berikut :
1) METODE SEDERHANA
A.  Tanpa alat
a.Metode kalender
Dengan meilhat waktu terjadinya menstruasi pada siklus sebelumnya akan mendapat gambaran mengenai kapan terjadinya masa ovulasi pada wanita. Hal ini karena biasanya masa subur akan terjadi 12-16 hari sebelum terjadinya menstruasi.

b. Metode suhu tubuh
Pada saat terjadinya ovulasi, biasanya suhu tubuh akan mengalami kenaikan 0,5 ° C karena pengaruh hormone progesteron. Jadi pada waktu-waktu yang dianggap mendekati masa subur, dapat dilakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap pagi untuk dapat mengetahui adanya kenaikan suhu tubuh.
c. Lendir vagina
Pada saat terjadinya siklus menstruasi, kondisi lendir didaerah vagina akan berubah-ubah akibat dari pengaruh hormon estrogen dan progesterone. Dengan mengetahui kondisi lendir vagina juga dapat mengetahui kira-kira kapan masa ovulasi akan terjadi. Pada saat sebelum terjadinya ovulasi, lendir vagina akan menjadi lebih encer dengan warna transparent atau sedikit kekuningan. Sedangkan saat terjadinya ovulasi maka lendir vagina akan menjadi lebih banyak dan kental seperti putih telur. Sedangkan pada saat sesudah terjadinya ovulasi lendir vagina yang ada akan menajdi lebih sedikit dan lebih kental serta lengket.
B.   Dengan alat
Mekanis (kondom pria, diafragma, kap serviks, spons) dan kimiawi (vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vaginal tablet).
2) METODE MODERN
A.        Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah pilihan KB yang paling banya dipakai oleh akseptor yang terbagi dalam 3 cara KB yaitu suntik 28%, pil 13% dan implant 4% atau jika ditotal sekitar 15,2 juta perempuan usia reproduktif menggunakan kontrasepsi hormonal. Kontrsepsi hormonal berisi estrogen, progestin atau campuran keduanya.
Saat ini makin banyak metode yang bisa dipilih dalam menggunakan kontrasepsi hormonal selain suntik, pil yang diminum dan implan/susuk yaitu kontrasepsi hormonal dalam rahim (dimasukkan dalam IUD), transdermal patch (seperti koyo), vaginal ring (kondom wanita), kontrasepsi emergensi (pil KB darurat setelah berhubungan).

1 . PIL KB
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten
Cara pengguaan Pil Kb adalah Pil pertama diminum hari ke lima haid berturut-turut setiap hari 1 pil. Jika lupa minum pil satu hari maka segera minum dua tablet keesokan harinya, kecuali pemakai yakin tidak hamil.
A.     Keuntungan
1.         Mengurangi rasa nyeri waktu haid
2.         Mudah menggunakannya
3.         Tidak mempengaruhi produksi ASI
4.         Sangat ampuh sebagai alat kontrasepsi apabila digunakan dengan benar dan tidak terputus.
5.         Tidak mengganggu hubungan intim dengan pasangan.
6.         Bisa digunakan wanita segala usia.
7.         Kesuburan segera kembali setelah dihentikan.
B.     Kerugian
1.         Harus diminum tiap hari
2.         Dapat mempengaruhi ASI pada pil kombinasi
3.         Pada tiga bulan pertama bisa merasakan mual.
4.         Pendarahan atau bercak darah, terutama jika lupa atau telat minum pil
5.         Bisa merasakan sakit kepala ringan.
6.         Berat badan bisa naik.
7.         Biasanya haid akan terhenti.
8.         Walau sangat jarang, Wanita yang memiliki darah tinggi atau berusia 35 tahun ke atas dan merokok, berisiko terserang stroke, serangan jantung atau penggumpalan darah dalam pembuluh.
2 . SUNTIK KB
Suntik KB adalah obat yang disuntikkan ke bokong ibu. Suntik KB ada 2 macam yaitu : 3 bulan / 1 bulan. Dilansir dari dokter sehat, alat kontrasepsi dengan cara ini banyak dipilih oleh Wanita di Indonesia dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis, selain itu harganya juga lebih murah. Sebelum suntikan diberikan, terlebih dahuluWanita diperiksa kondisi badannya untuk memastikan kesehatan Wanita itu sendiri, dan memastikan kondisinya sedang dalam kondisi tidak hamil.
KB Suntik 3 Bulan, adalah jenis Suntikan KB yang mengandung hormon Depo Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dengan volume 150 mg. Alat kontrasepsi ini diberikan setiap 3 bulan atau 12 Minggu. Suntikan pertama diberikan 7 hari pertama saat periode menstruasi Anda, atau 6 minggu setelah persalinan. Jenis Suntikan KB ini ada yang dikemas dalam cairan 1ml atau 3ml.
A.  Komposisi
     Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam  air:
·      Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
·      Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
B.  Waktu pemberian dosis
Disuntikkan dalam  dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluceus agak dalam
C.  Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan dilakukan secara teratur
D.  Cara pemberian
·      Waktu pasca persalinan (PP) : Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
·      Pasca Keguguran : Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam  masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
E.   Keuntungan
·           Resiko terhadap kesehatan kecil.
·           Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
·           Tidak di perlukan pemeriksaan dalam
·           Jangka panjang
·           Efek samping sangat kecil
·           Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
F.   Kerugian
·           Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
·           Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
·           Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
·           Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
·           Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
·           Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
·           Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
G.  Yang tidak boleh menggunakan KB
·         Merokok lebih dari 15 batang per hari dan berumur diatas 35 tahun
·         Menderita darah tinggi
·         Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
·         Menderita kanker payudara, penyakit jantung, stroke, migraine, dan penyakit
KB Suntik 1 Bulan, adalah jenis Suntikan KB yang diberikan 1 bulan sekali. Dengan pemberian suntikan pertama sama dengan suntik 3 bulan, yaitu setelah 7 hari pertama periode menstruasi, atau 6 minggu setelah melahirkan. Alat kontrasepsi ini mengandung kombinasi hormon Medroxyprogesterone Acetate (hormon progestin) dan Estradiol Cypionate (hormon estrogen).
A.    Komposisi
 Tiap ml suspensi dalam  air mengandung:
·           Medroxy progesteron acetat 50 mg
·           Estradiol cypionate 10 mg
B.   Waktu Pemberian Dan Dosis
Disuntikkan dalam  dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan melalui  IM sebulan sekali.
C.    Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/1000 wanita) selama tahun pertama penggunaan
D.   Cara kerja
·      Menekan ovulasi
·      Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu
·      Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu
·      Menghambat transportasi garnet oleh tuba
E.    Kelebihan
·      Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
·      Kurang menimbulkan perdarahan-bercak atau perdarahan ireguler lainnya
·      Kurang menimbulkan amenorea
·      Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan
F.    Kekurangan
·      Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan/bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari
·      Mual,sakit kepala,nyeri pada payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
·      Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
·      Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi atau obat tuberculosis
·      Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbul tumor hati
·      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepartitis B, atau infeksi virus HIV
·      Penambahan berat badan
·      Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
G.   Yang diperbolehkan menggunakan KB suntik
·      Usia produktif
·      Telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
·      Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi
·      Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
·      Pascapersalinan dan tidak menyusui
·      Anemia
·      Nyeri haid hebat
·      Haid teratur
·      Riwayat kehamilan ektopik
·      Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
H.   Yang tidak diperbolehkan menggunakan KB suntik
·      Merokok lebih dari 15 batang per hari dan berumur diatas 35 tahun
·      Menderita darah tinggi
·      Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan
·      Menderita kanker payudara, penyakit jantung, stroke, migraine, dan penyakit jantung
3 . IMPLAN ATAU SUSUK
Implant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane) dan di susukkan dibawah kulit bentuknya seperti kapsul batangan (korek api) . Ada yang berjumlah 2 biji untuk 3 tahun dan 6 biji untuk 5 tahun.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Cara kerja dalam pencegahan kehamilan.
Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar yaitu :
1.         Menghambat terjadinya ovulasi.
2.         Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi.
3.         Mempertebal lendir serviks.
4.         Menipiskan lapisan endometrium.
A. Keuntungan
1.         Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui
2.         Menguragi nyeri haid
3.         Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
4.         Bebas dari pengaruh estrogen.
5.         Tidak mengganggu ASI.
6.         Klien hanya perlu kembali ke klinik jika ada keluhan.
7.         Perdarahan lebih ringan.
8.         Tidak menaikkan tekanan darah.
9.         Mengurangi/ memperbaiki anemia.
10.       Melindungi terjadinya kanker endometrium.
B. Kerugian
1.         Nyeri kepala dan mual
2.         Peningkatan dan penurunan BB
3.         Timbul beberapa keluhan nyeri kepala,
4.         peningkatan/ penurunan berat badan,
5.         nyeri payudara
6.         mual, pusing kepala, perubahan mood atau kegelisahan.
7.         Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
8.         Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular Seksual, termasuk HIV/AIDS.
9.         Efektifitasnya menurun jika menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi.
10.       Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 Wanita per tahun).
B .       Kontrasepsi Non Hormonal
IUD(Intra Uterine Device) / AKDR(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim, umumnya berbentuk T. IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa tertentu.
A.    Keuntungan
1.        Efektivitasnya tinggi ® 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam tahun pertama, 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan.
2.        Dapat efektif segera setelah pemasangan.
3.        Metode jangka panjang (10 th).
4.        Sangat efektif (tidak perlu mengingat-ingat).
5.        Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
6.        Tidak ada efek samping hormonal.
7.        Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
8.        Dapat dipasang segera setelah melhirkan/sesudah abortus.
9.        Dapat digubakan sampai dengan menopause.
10.    Tidak ada interaksi dengan obat-obat.
11.    Membantu mencegah kehamilan ektopik.
B.     Kerugian
1.    Terdapat bercak merah
2.    Dapat terjadi infeksi
3.    Terjadi perubahan siklus haid.
4.    Bisa merasakan pembengkakan di pinggul.
5.    Pemasangannya membutuhkan prosedur medis.
6.    Saat memasang dan mengeluarkan IUD, harus dilakukan tenaga kesehatan terlatih.
7.    Bisa keluar dari rahim tanpa diketahui, sehingga Wanita yang memakai IUD harus rutin   periksa ke tenaga kesehatan.
8.    Bisa merasakan nyeri setelah 3-5 hari pertama pemasangan.
9. Saat haid, darah yang keluar cukup banyak sehingga bisa menyebabkan kurang darah
C.     Cara kerja
1.        Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2.        Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3.        AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi (Muhammad, 2008)
D.    Yang tidak dibolehkan menggunakn IUD
1.      Sedang hamil
2.      Perdarahan vagina yang tidak diketahui
3.      Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
4.      Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik
5.      Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat mempengaruhi kavum uteri
6.      Penyakit trofoblas yang ganas
7.      Diketahui menderita TBC pelvik
8.      Kanker alat genital
9.      Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
E.     Prosedur sebelum pemasangan
1.      Lakukan prosedur asepsis secara ketat selama pemasangan .
2.      Lihatlah serviks dengan speculum dan bersihkan dengan larutan antiseptic . Pegang bibir anterior dengan tenakulum . Menarik tenakulum dengan hati-hati mengurangi sudut antara kanalis servikalis dan rongga uterus dan memudahkan pemasangan sonda uterus. Tenakulum harus tetap terpasang sealama memasang Nova T supaya serviks tetap tertarik.
3.      Masukkan sonda uterus melalui kanalis serviks ke dalam rongga uterus sampai mencapai  fundus. Setelah menentukan arah serta panjang kanalis servikalis dan rongga uterus, siapkan Nova T untuk dipasang.
4.      Lakukan pemasangan sesuai langkah 1-6.
F.      Cara pemasangan
Langkah 1
·      Setelah uterus diukur, buka separuh dari kemasan .
·      Pegang kedua ujung benang dan tarik alat secara hati-hati kedalam tabung insersi sampai knop di ujung lengan horizontal menutupi lubang tabung. Knop tidak perlu ditarik ke dalam tabung. Benang bisa putus kalaau ditarik terlalu keras.
Langkah 2
·      Luruskan flens berwarna kuning dengan satu tangan, tarik tabung insersi sampai ujung bawah flens menunjukkan ukuran yang didapat dari sonda uterus.
·      Pegang benang lurus di dalam tabung dengan satu tangan, masukkan plunger (alat penghisap) ke dalam tabung insersi. Ini untuk memastikan bahwa benang tidak tertekan pada alat oleh plunger.
·      Sebelum dipasang, tabungg dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan posisi uterus. Tetukan harus dilakukan ketika alat masih berada dalam kemasan steril setelah memasukkan plunger kedalam tabung insersi.
Langkah 3
·      Pastikan bahwa flens menunjukkan arah lengan horizontal akan membuka di dalam uterus.
·      Keluarkan tabung insersi yang telah terisi dari kemasan .
·      Masukkan tabung insersi ke dalam uterus melalui kanalis servikalis sampai flens menyentuh os servikal.
Langkah 4
·           Perhatikan bagian plunger yang kasar. Pegang plunger dengan erat dan lepaskan lengan horizontal dari alat dengan menarik tabung insersi ke bawah sampai ujungnya menyentuh bagian yang kasar.
·           Jarak antara flens dan os servikal sekarang sekitar 1,5 cm.
Langkah 5
Pegang tabung dan plunger secara bersamaan, tekan alat secara hati- hati sampai flens menyentuh os servikal lagi.
Langkah 6
·           Pegang plunger dengan erat, keluarkan alat dari tabung insersi seluruhnya dengan menarik tabung ke bawah sampai cincin dari plunger.
·           Supaya alat tidak bergeser dari posisi fundus, pertama-tama lepaskan plunger sambil terus menahan tabung insersi, kemudian keluakan tabung insersi.
·           Gunting benang sampai tersisa 2-3 cm terlihat di luar serviks.


G.    Cara pelepasan IUD
1.    Memberi penjelasan kepada calon peserta mengenai keuntungan, efek samping dan cara menanggulangi efek samping.
2.    Melaksanakan anamnese umum, keluarga, media dan kebidanan.
3.    Melaksanakan pemeriksaan umum meliputi timbang badan, mengukur tensimeter.
4.    Siapkan alat-alat yang diperlukan.
5.    Mempersilakan calon peserta untuk berbaring di bed gynaecologi dengan posisi Lithomi.
6.    Bersihkan vagina dengan Lysol
7.    Melaksanakan pemeriksaan dalam untuk menentukan keadaan dan posisi uterus.
8.    Pasang speculum sym.
9.    Mencari benang IUD kemudian dilepas dengan tampon tang
10.  Setelah IUD berhasil dilepas, alat-alat dibereskan
11.  Pasien dirapikan kembali
12.  Memberi penjelasan kepada peserta gejala-gejala yang mungkin terjadi / dialami setelah AKDR dilepas dan kapan harus control
13.  Menyerahkan nota pelayanan dan menerima pembayaran sesuai dengan nota
14.  Mencatat data pelayanan dalam kartu dan buku catatan, register KB untuk dilaporkan ke bagian Rekam Medik (Imbarwati, 2009).
C.        Kontrasepsi Mantap
1. Tubektomi / MOW
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang menyebabkan wanita bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi Keuntungan
a)    Tidak mempengaruhi ASI
b)   Tidak menggangu hubungan intim
c)    Motivasi hanya dilakukan satu kali saja,sehingga tidak diperlukan motivasi yang berulang-ulang.
d)   Efektivitas hampir 100%
e)    Tidak mempengaruhi libido seksualitas
f)    Kegagalan dari pihak pasien tidak ada
A.    Kerugian
a)    Peluang untuk mempunyai anak lagi sangat kecil
b)   Memerlukan opersi minor
B.     Syarat melakukan
-  Syarat sukarela
Calon peserta secara sukarela, tetap memilih kontap setelah diberi konseling mengenai jenis-jenis kontrasepsi,efek samping, keefektifan, serta setelah diberikan waktu untuk berpikir lagi.
-  Syarat bahagia
Setelah syarat sukarela terpenuhi, maka perlu dinilai pula syarat kebhagiaan keluarga. Yang meliputi terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis, memiliki sekurang-kurangnya dua anak yang hidup dan sehat baik fisik maupun mental, dan umur istri sekitar 25 tahun (kematangan kepribadian).
-  Syarat sehat
Setelah syarat bahagia terpenuhi, maka syarat kesehatan perlu dilakuakan pemeriksaan.
·      Seminar Kuldoskopi Indonesia pertama di Jakarta (18-19 Desember 1972) mengambil kesimpulan, sebaiknya tubektoi dilakuakn pada wanita yang memenuhi syarat-syarat berikut:
a.       Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup
b.      Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hdup
c.       Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup
·      Pada konferensi Perkumpulan untuk Sterilisasi Sukarela Indonesia di Medan (3-5 juni 1976) dianjurkan paaa umur 25-40 tahun, dengan jumlah anak sebagai berikut :
a.       Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih
b.      Umur antar 0-35 tahun dengan 2 anak atau lebih
c.       Umur antara 35-40 ny dengan 1 anak atau lebih
d.      Umur suami hendakny sekurang-kurangnya 30 tahun, kecuali apabila jumlah anak telah melebihi jumlah yang diinginkan pasangan suami istri
C.     Macam-macam tubektomi
1.    Penyinaran
Merupakn tindakan penutupan yang dilakuakn pada kedua tuba fallopi wanita yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi.
Keuntungan penyinaran adalah kerusakan tuba fallopi terbatas, mordilitas rendah, dapt dikerjakan dengan laparoskopi, histerekopi
Kerugiannya adalah memerlukan alat-alat yang mahal,memerlukan latihan khusus, belum ditentukan standarliai prosedur ini, potensi reversible belum diketahui.
2.    Opertif
Dapat dilakukan dengan cara :
a.  Abdominal
1)      Laparotomi
Tindakan ini tidak dilakukan lagi sebagai tindakan khusus guna tubektomi. Disini penutupan tuba dijalankan sebagai tindakan tambahan apabila wanita yyang bersangkutan perlu dibedah untuk keperluan lain. Misalnya, pada wanita yang perlu dilakukan seksio sesarea, kdang-kadang tuba kanan dan tuba kiri ditutup apabila tidak diingikan kehamilan lagi.
2)      Laparotomi postpartum
Laparoromi ini dilakukan satu hari postpartum. Keuntungannya ialah bahwa waktu perawatan nifas sekaligus dapat digunakan untuk perawatan pascaoperasi, dan oleh karena uterus masih besar, cukup dilakukan syatan kecil dekat fundus uteri untuk mencapai tuba kanan dan kiri. Syatan dilakukan dengan sayatan semi lunar (bualn sabit) di garis tengah distal dari pusat dengan panjang kurang-lebih 3 cm dan penutupan tuba biasanya diselenggarakn dengan cara Pomeroy.
3)      Minilaparotomi
Laparotomi mini dilakukan dalam masa interval. Sayatan dibuat digaris tengah diataas simfisis sepanjang 3 cm sampai menembus peritoneum. Umtuk mencapai tuba dimasukkan alat kusus (elevator uterus) kedalam kavum uteri. Dengan bantuan alat ini uterus bilamana dalam retrofleksi dijadikan letak antefleksi dahulu dan kemudian didorong kea rah lubang sayatan. Kemudian, dilakukan penutupan tuba dengan salah satu cara.
4)      Laparoskopi
Mula-mula dipasang cunam serviks pada bibir depan porsio uteri, dengan maksud supaya dapat meggerakkan uterus jika hal tersebut diperlukan saat laparoskopi. Sayatan sibuat dibawah pusat sepanjang lebih dari 1cm. kemudian ditempat luka tersebut dilakukan pungsi sepanjang ronnga peritoneum dengan jarum khusus (jarum veres) dan melalui jarum itu dibuat pneumoperitoneum dengan memasukkan CO2 sebanyak 1-3 liter dengan kecepatan kira-kira 1 liter permenit. Setelah jarum veres dikeluarkan, troika dimasukkan dalam ronnga peritoneum bersama laparoskop, tuba dijepit dan dilakukan penutupan dengan kauterisasi.
b. Vaginal
1)      Kolpotomi
Yang sering dipakai adalah kolpotomi posterior. Insisi dilakukan didinding vagina transversal 3-5 cm, cavum douglas yang terletak antara dinding depan rectum dan dinging belakang uterus dibuka melalui vagia untuk sampai di tuba.
2)      Kuldoskopi
Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat kuldoskop yang dimasukkan kedalam cavum douglas. Adanya laparoskopi trans-abdominal, maka kuldoskopi kurang mendapat perhatian/minat dan sekarang sudang jarang dikerjakan. Dalam posisi lutu dada kedua paha tegak lurus dan kedua lutut terbuka, suatu retractor perineal dimasukkan kedalam vagina. Bila fornik posterior terlihat seperti bagian kubah yang kecil, maka cavum douglas bebas dari perlekatan, lalu dilakukan oklusi tuba.
c.  Tanscervikal
1)      Histeroskopi
Prinsipnya seperti laparoskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipaki trokar, tetapu suatu vakum cervical adaptor untuk mencegah keluarnya gas saat dikatasi serviks/kavum uteri.
2)      Tanpa melihat langsung
Pada cara ini operator tidak melihat langsung ke cavum uteri untuk melokalisir orificium tubae.
3.    Penyumbatan tuba secara mekanis
Tubal clip penyumbatan tuba mekanis dioasang pada isthmus tuba fallopi,2-3cm dari uterus,melalui laparotomi,lapaoskopi,kolpotomi dan kuldoskopi. Tuba clips menyebabkan kerusakan lbih sedikit pada tuba fallopi dibandingkan cara okulasi tuba fallopi lainnya.
Tubal ring dapat dipakai pada mini-laparotomi,laparoskopi, dan cara trans-vaginal, dan dipasang pada ampula 2-3 cm dari uterus.
4.    Penyumbatan tuba kimiawi
Zat-zat kkimia dalam air,pasta,padat dimasukkan kedalm melalui servks kedalam uteri-tubal junction, dapat dengan visualisasi langsung ataupun tudak. Cara kerjanya adalh zat kimia akan menjadi tissue padat sehingga tebentuk sumbatan dalam tuba fallopi (Tissue Adhesive),zat kimia akan merusak tuba fallopi dan menimbulkan fibrosis (Sclerosing agent).
D.    Indikasi
·         Wanita pada usia >26 tahun
·         Wanita dengan paritas >2
·         Wanita yang yakin telah mempunyai keluarga besar yang dikehendaki
·         Wanita yang pada kehamilannya akan menimbulaknresiko kesehatan yang serius
·         Wanita pascapersalinan
·         Wanita pasca keguguran
·         Wanita yang paham dan secara sukarela setuju dangn prosedur ini
2.    Vasektomi / MOP
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi
A.      Keuntungan
Keuntungan memakai vasektomi menurut Hartanto (2004 : 308) antara lain :
(1)     Efektif
(2)     Aman, morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas.
(3)     Sederhana.
(4)     Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit.
(5)     Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi lokal saja.
(6)     Biaya rendah.
(7)     Secara kultural, sangat dianjurkan di negara-negara dimana wanita merasa malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan paramedis wanita.
(8)     Metode permanen
(9)     Efektivitas tinggi
(10)   Menghilangkan kecemasan akan terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan. (Endri, 2012)
B.       Kerugian
Menurut Hartanto (2004; h. 308) kerugian yang ditimbulkan dari kontrasepsi vasektomi adalah :
(1)        Diperlukan suatu tindakan operatif.
(2)        Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi.
(3)        Kontap pria belum memberikan perlindungan total sampai semua spermatozoa, yang sudah ada di dalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens, dikeluarkan.
(4)        Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria. (Endri, 2012)
C.       Jenis-jenis vasektomi
Menurut Saifuddin (2006 : 85) macam- macam vasektomi ada 2 yaitu :
(1)  Vasektomi dengan pisau
(2)  Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) (Endri, 2012)
D.      Efektivitas
Vasektomi adalah bentuk kontrasepsi yang sangat efektif. Angka kegagalan langsungnya adalah 1 dalam 1000; angka kegagalan lanjutnya adalah antara 1 dalam 3000 dan 1 dalam 7000 (Everett,2008)
Menurut  Hartanto (2004 : 313) angka kegagalan 0-2,2%, umumnya kurang dari 1%. Kegagalan vasektomi umumnya disebabkan oleh : senggama yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa, rekanalisasi spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah pembentukan granuloma spermatozoa; pemotongan dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi. (Endri, 2012)
E.       Efek samping
Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi vasektomi menurut Everett (2008: 71) adalah :
(1)  Infeksi
(2)  Hematoma
(3)  Granula sperma (Endri, 2012)
2.3       Rehabilitasi
2.3.1 Pengertian Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah proses perbaikan yang ditujukan pada penderita cacat agar mereka cakap berbuat untuk memiliki seopyimal mungkin kegunaan jasmani, rohani, sosial, pekerjaan dan ekonomi. Rehabilitasi didefinisikan sebagai “satu program holistik dan terpadu atas intervensi-intervensi medis, fisik, psikososial, dan vokasional yang memberdayakan seorang (individu penyandang cacat) untuk meraih pencapaian pribadi kebermaknaan sosial, dan interaksi efektif yang fungsional dengan dunia.( Banja, 1990:615 )
Menurut Soewito dalam (Sri Widati, 1984:5) menyatakan bahwa : Rehabilitasi penderita cacat merupakan segala daya upaya, baik dalam bidang kesehatan, sosial, kejiwaan, pendidikan, ekonomi, maupun bidang lain yang dikoordinir menjadi continous process ,dan yang bertujuan untuk memulihkan tenaga penderita cacat baik jasmaniah maupun rohaniah, untuk menduduki kembali tempat di masyarakat sebagai anggota penuh yang swasembada, produktif yang berguna bagi masyarakat dan negara.
Sifat kegiatan yang dilakukan oleh petugas rehabilitasi adalah berupa bantuan, dengan pengertian setiap usaha rehabilitasi harus selalu berorientasi kepada pemberian kesempatan kepada peserta didik yang dibantu untuk mencoba melakukan dan memecahkan sendiri masalah-masalah yang disandangnya.
Arah tujuan rehabilitasi adalah refungsionalisasi dan pengembangan. Refungsionalisasi dimaksudkan bahwa rehabilitasi lebih diarahkan pada pengembalian fungsi dari peserta didik, sedangkan pengembangan diarahkan untuk menggali atau menemukan dan memanfaatkan kemampuan siswa yang masih ada serta potensi yang dimiliki untuk memenuhi fungsi diri dan fungsi sosial dimana ia berada.
2.3.2 Fungsi rehabilitasi pada umumnya
Fungsi pencegahan ,melalui program dan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi peserta didik dapat menghindari hal-hal yang dapat menambah kecacatan yang lebih berat/lebih parah. Misalnya melalui terapi ,penyebaran kecacatan dapat dicegah dan dibatasi.
Fungsi penyembuhan/pemulihan, melalui kegiatan rehabilitasi peserta didik dapat sembuh dari sakit, organ tubuh yang semula tidak kuat menjadi kuat, yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi, dsb.Dengan demikian fungsi penyembuhan dapat berarti pemulihan atau pengembalian atau penyegaran kembali.
Fungsi pemeliharaan/penjagaan, bagi peserta didik yang pernah memperoleh layanan rehabilitasi tertentu diharapkan kondisi medik, sosial, dan keterampilan organ gerak/keterampilan vokasional tertentu yang sudah dimiliki dapat tetap terpelihara/tetap terjadi melalui kegiatan-kegiatan rehabilitasi yang dilakukan.
2.3.3 Ditinjau dari bidang pelayanan fungsi Rehabilitasi
Fungsi medik, kegiatan rehabilitasi yang dilakukan oleh petugas rehabilitasi medik memiliki fungsi untuk mencegah penyakit, menyembukan dan meningkatkan serta memelihara status kesehatan individu/peserta didik.
Fungsi sosial, peserta didik yang cacat pada umumnya memiliki masalah sosial, baik yang bersifat primer (misalnya : rendah diri, isolasi diri, dsb). Melalui upaya rehabilitasi dapat berfungsi memupuk kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.
Fungsi keterampilan, melalui kegiatan rehabilitasi peserta didik akan memiliki dasar-dasar keterampilan kerja yang akan menjadi fondasi dalam memilih dan menekuni keterampilan profesional tertentu di masa depan.

2.4 Usaha-usaha farmasi
            Usaha – usaha peningkatan kesehatan peda bidang farmasi yakni pengawasan obat – obatan, baik itu obat – obatan palsu yang beredar dalam masyarakat juga obat yang telah jatuh tempo.
Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Adapun obat didefinisikan sebagai bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
Sedangkan bahan obat adalah bahan baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yang digunakan dalam pengolahan obat dengan standard mutu sebagai bahan baku farmasi.Industri farmasi memiliki fungsi pembuatan obat dan atau bahan obat, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan.

2.5  Laboraturium
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.
Usaha di bidang laboratorium erat sekali hubungannya dengan pengawasan terhadap penyakit – penyakit akut epidemis dan kronis endemis juga dengan usaha pemeriksaan pengobatan dan perawatan orang sakit.
Contoh usaha – usaha  peningkatan kesehatan pada laboratorium, yaitu:
o       Pemeriksaan kimia klinis, faeces, darah, urine
o       Pemeriksaanserologis, bakteriologis, virologis

                                                           













BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
1.      Pemeriksaan Merupakan salah satu cara dan tips pencegahan penyakit yang bisa dilakukan oleh kita semua. Termasuk didalamnya check up kesehatan. Sedangkan pengobatan Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan. Bidang keilmuan ini mencakup berbagai praktek , perawatan kesehatan yang secara kontinu terus berubah untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan yang dijalankan dalam masyarakat  yang dilakukan dalam waktu sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan, memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan rehabilitasi.
2.      Keluarga Berencana  ( KB ) adalahsuatu program yang dicanangkanpemerintah dalam upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan  ( PUP ), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan  keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. KB dibagi menjadi yaitu metode sederhana dan metode modern . pada metode modern dibagi menjadi menjadi kontrasepsi hormonal, kontrasepsi non-hormonal dan kontrasepsi mantap.
3.      Rehabilitasi adalah proses perbaikan yang ditujukan pada penderita cacat agar mereka cakap berbuat untuk memiliki seopyimal mungkin kegunaan jasmani, rohani, sosial, pekerjaan dan ekonomi. Rehabilitasi mempunyai beberapa fungsi yakni ,
·         Fungsi pencegahan : melalui terapi ,penyebaran kecacatan dapat dicegah dan dibatasi.
·         Fungsi penyembuhan/pemulihan : pemulihan atau pengembalian atau penyegaran kembali.
·         fungsi pemeliharaan/penjagaan : memeilihara medik, sosial, dan keterampilan organ gerak/keterampilan vokasional tertentu yang sudah dimiliki.
4.      Usaha farmasi adalah Usaha – usaha peningkatan kesehatan peda bidang farmasi yakni pengawasan obat – obatan, baik itu obat – obatan palsu yang beredar dalam masyarakat juga obat yang telah jatuh tempo.
5.      Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
3.2 Saran
1.      Sebaiknya masyarakat memanfaatkan fasilitas yang ada di puskesmas dengan melakukan pemeriksaan,perawatan dan pengobatan disana.
2.      Sebaiknya pasangan usia subur mengikuti program KB agar tercipta keluarga bahagia. Selain itu dapat memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk mereka
3.      Demikianlah yang bisa kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasanmakalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan rujukan atau refrensi yang kami peroleh.sehubungan dengan makalah ini penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis.







Daftar Pustaka

Endri. 2012 . kontrasepsi mantap . (Online), (http://bidanendri.blogspot.com/), diakses pada 1 September 2014
Hasan, Supsono. 2001. Buku Kuliah Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika
Masyoor, Arif. Dkk. 2001.Kapita selekta kedokteran Edisi 3 jilid 2 Ausqulopies. Jakarta: FKUI
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC     
Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
Sarifudin, Abdul Bad. 2001 .Pelayanan Kesehatan maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Syafrudin. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta:EGC


No comments:

Post a Comment